Acara dimulai dengan tarian tradisional Mpontano dan pembacaan sejarah perjuangan panjang Sulawesi Tengah, menandai pembukaan resmi rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Sulawesi Tengah, Aristan, S.Pt.
Dalam sambutannya, Aristan menegaskan bahwa HUT ke-61 bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momentum penting untuk merenungkan perjalanan panjang daerah ini dan membangun semangat kolektif demi masa depan Sulawesi Tengah yang lebih baik.
“Sulawesi Tengah yang berpenduduk lebih dari tiga juta jiwa dengan aneka ragam suku dan budaya, memiliki keindahan dan kekayaan sumber daya alam luar biasa. Tapi kekayaan itu harus dikelola secara arif dan hati-hati, agar tidak menjadi kutukan bagi generasi mendatang,” tegas Aristan.
Ia juga mengingatkan bahwa kesalahan dalam pengelolaan sumber daya—seperti laut, pertanian, dan tambang dapat membawa dampak buruk seperti kerusakan lingkungan, bencana alam, ketimpangan sosial, hingga ancaman terhadap peradaban lokal.
“Mari bersama-sama menjadikan ulang tahun ini sebagai ajang memperkuat semangat membangun, menjadi pelayan masyarakat yang responsif, dan mengelola potensi daerah ini demi kesejahteraan rakyat,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Dra. Novalina, MM yang mewakili Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, dalam sambutannya menekankan pentingnya refleksi terhadap capaian daerah selama enam dekade terakhir, khususnya di sektor ekonomi dan investasi.
“Potensi sumber daya yang kita miliki, dari sektor pertanian, kelautan, hingga pariwisata, telah mendorong kemajuan signifikan. Namun, pencapaian ini harus terus diperkuat dengan semangat kolaborasi seluruh pihak,” ujar Novalina.
Sebagai bagian dari perayaan HUT, Pemerintah Provinsi turut menyerahkan bantuan pendidikan dan modal usaha secara simbolis kepada masyarakat, sebagai bentuk nyata komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Turut hadir dalam rapat tersebut jajaran Forkopimda Sulawesi Tengah, para kepala OPD, anggota DPRD, mitra kerja pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Rapat paripurna ini menjadi pengingat bahwa perjalanan 61 tahun Sulawesi Tengah adalah warisan berharga, namun tanggung jawab untuk menjaga, merawat, dan mengembangkannya berada di pundak semua elemen masyarakat.
“Selamat ulang tahun Sulawesi Tengah. Mari bahu-membahu membangun daerah tercinta ini,” tutup Aristan.
