"Teman-teman Penyuluh KB, siapkan datanya dengan baik. Kita libatkan kader Tim Pendamping Keluarga untuk memastikan distribusi berjalan tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu," tegas Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, S.Sos., MM saat memimpin rapat koordinasi di ruang Pola Kantor Perwakilan BKKBN, Kamis (24/4/2025).
Rapat tersebut mempertemukan berbagai elemen penting, mulai dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Palu, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Palu, hingga para penyuluh KB.
Distribusi Dimulai dari Data yang Akurat
Langkah pertama distribusi MBG dimulai dari pengumpulan data sasaran yang akurat: siapa ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta yang berhak menerima. Data ini dikumpulkan oleh penyuluh KB di masing-masing wilayah, lalu disinkronkan dengan tim teknis seperti SPPG, puskesmas, posyandu, hingga dapur MBG.
Tiga dapur aktif telah disiapkan di Kota Palu: kawasan Jalan Zebra, Kecamatan Tatanga, dan dapur Kodim 1306/Donggala di Jalan Juanda. Dari sinilah, paket makanan siap santap akan diambil oleh kader KB dan dikirim langsung ke tangan penerima manfaat.
Fitri, narasumber dari SPPG sekaligus alumnus Program Studi Gizi Universitas Tadulako, menegaskan bahwa 10% anggaran MBG memang difokuskan kepada ibu hamil, menyusui, dan baduta.
“Kader bisa langsung menjemput makanan di dapur BGN dan mengantarkannya kepada penerima. Soal penganggaran sedang dalam proses ke pusat, tapi alokasinya sudah jelas,” ujarnya.
Logistik Terbatas, Kader Jadi Kunci
Distribusi MBG masih menemui tantangan logistik. Saat ini, BGN hanya memiliki dua armada pengantar yang sudah terjadwal untuk pengiriman pagi ke sekolah-sekolah. Di tengah keterbatasan ini, keterlibatan aktif kader KB menjadi solusi nyata untuk menjangkau lebih banyak keluarga.
"Peran kader bukan sekadar pendamping, tapi jadi ujung tombak distribusi gizi yang menyentuh langsung keluarga rentan," ujar Tenny.
Program MBG di Kota Palu bukan sekadar soal makanan gratis. Ini adalah misi penyelamatan generasi lewat perbaikan gizi sejak dini. Dan para kader KB, kini resmi memegang estafet itu—menyalurkan harapan lewat satu paket makanan bergizi.