.jpeg)
Palu, infoselebes.com – Musyawarah Provinsi (Musprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah (Sulteng) yang digelar di Hotel Sutan Raja, Jumat (21/3), diwarnai polemik. Sejumlah pihak menilai percepatan jadwal Musprov tidak sesuai aturan dan berpotensi merugikan salah satu kandidat.
Musprov kali ini mempertemukan dua kandidat Ketua Umum KONI Sulteng, yakni Nizar Rahmatu (petahana) dan Arnila M Ali. Pendaftaran calon dibuka sejak 21 Februari hingga 14 Maret 2025, dengan verifikasi berkas berlangsung pada 17-19 Maret 2025. Namun, penetapan jadwal Musprov yang dipercepat dinilai janggal oleh sejumlah pihak.
Penolakan dari 21 Cabor dan 4 KONI Kabupaten
Sebanyak 21 cabang olahraga (Cabor) dan 4 KONI Kabupaten menyatakan penolakan terhadap pelaksanaan Musprov pada 21 Maret 2025. Mereka menilai percepatan jadwal dilakukan tanpa mempertimbangkan aturan organisasi.
Ketua Pengprov Akuatik Sulteng, Hidayat Lamakarate, menegaskan bahwa Musprov harus berpedoman pada regulasi yang berlaku.
"Setiap langkah harus sesuai ketentuan. Kami meminta agar Musprov tidak dilakukan secara tergesa-gesa," ujar Hidayat, Rabu (19/3).
Ia juga menyoroti kejanggalan dalam penetapan jadwal setelah Arnila M Ali dinyatakan lolos seleksi berkas, padahal ia sebelumnya mengumumkan akan menjalankan ibadah umrah selama bulan Ramadan.
"Jadwal Musprov tiba-tiba dimajukan, seolah-olah ada upaya menghalangi Arnila untuk ikut dalam pemilihan," ungkap Hidayat.
Sekretaris Pengprov Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sulteng, Ashar Yahya, turut mengecam percepatan Musprov. Ia menuding ada skenario politik yang menguntungkan salah satu kandidat.
"Ini seperti musyawarah yang merampok hak orang lain. Jika pemilihan ini dipaksakan, saya pastikan akan ada perlawanan," tegasnya.
Dugaan Pelanggaran Keuangan dan Protes ke Kepolisian
Selain perdebatan soal jadwal, polemik lain muncul terkait sumber pendanaan Musprov. Juru Bicara Arnila M Ali, Andri Gultom, mengingatkan potensi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) jika Musprov dibiayai menggunakan APBD yang bersumber dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulteng.
"Jika ini benar terjadi, tentu ada konsekuensi hukum yang harus ditanggung pihak yang bertanggung jawab," ujar Andri.
Di sisi lain, ada pula upaya dari kelompok tertentu yang meminta kepolisian untuk tidak menerbitkan izin pelaksanaan Musprov. Menanggapi hal ini, Kabid Hukum KONI Sulteng, Natsir Said, menyebut langkah tersebut sebagai bentuk intervensi yang merusak marwah kepolisian.
"Jika ada ancaman gesekan dalam Musprov, polisi bisa langsung menangkap provokatornya," katanya.
Musprov Tetap Jalan, Gubernur Sulteng dan Ketum KONI Pusat Dijadwalkan Hadir
Meski mendapat banyak penolakan, Ketua Steering Committee (SC) Musprov KONI Sulteng, Hendi Maratua Sagala, menegaskan bahwa agenda tetap berjalan sesuai jadwal tanpa ada perubahan.
"Undangan telah dikirim ke seluruh Cabor dan disampaikan melalui grup WhatsApp. Musprov tetap sesuai jadwal," jelasnya.
Musprov KONI Sulteng dijadwalkan akan dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan dihadiri Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Profil Singkat Kandidat Ketua Umum KONI Sulteng
-
Nizar Rahmatu
- Lahir di Palu, 28 Juni 1947
- S1 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Panca Marga Palu (1999-2004)
- Ahli Ilmu Faal Olahraga (Paifori, 2022)
- Pernah mendapat penghargaan sebagai Inisiator Olahraga dari Siwo PWI Pusat (2023)
- Saat ini juga maju sebagai Calon Bupati Parigi Moutong (Parimo)
-
Arnila M Ali
- Lahir di Desa Wosu, Morowali, 1977
- Adik kandung mantan Waketum NasDem Ahmad Ali
- Mantan Ketua KONI Morowali (2019-2023)
- Ketua Komisi III DPRD Sulteng dan Bendahara DPD NasDem Morowali
- Seorang pengusaha yang aktif di dunia olahraga
Kontroversi yang Berlanjut
Dengan banyaknya protes dari berbagai pihak, pelaksanaan Musprov KONI Sulteng menjadi ajang tarik ulur kepentingan. Akankah agenda ini tetap berjalan lancar? Atau justru berakhir dalam konflik internal?
(Tim Redaksi)
