infoselebes.com, Morowali – Harapan tinggi disematkan kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Morowali, Iksan-Iriane. Ramadhan, atau yang akrab disapa Ambo, salah satu aktivis pergerakan Morowali, dengan tegas meminta agar di bawah kepemimpinan mereka, masalah listrik di Kecamatan Bumiraya dan Witaponda bisa segera teratasi dalam 100 hari kerja pertama.
Menurutnya, dua kecamatan tersebut selama ini bagaikan kapal yang berlayar di tengah malam tanpa cahaya—terombang-ambing dalam ketidakpastian akibat krisis listrik yang terus berulang. Kondisi ini, jika tak segera ditangani, akan menjadi belenggu bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami meminta kepada pasangan bupati terpilih, Iksan dan Iriane, agar listrik di Bumiraya dan Witaponda bisa kembali normal dalam 100 hari kerja. Ini bukan sekadar harapan, tapi tuntutan yang lahir dari jeritan masyarakat,” ujar Ramadhan kepada media ini Kamis, (20/02/2025).
Tak hanya itu, Ambo juga menyoroti persoalan masyarakat di lingkar industri PT BTIIG. Ia menegaskan bahwa sudah saatnya kebijakan yang berpihak kepada rakyat ditegakkan, terutama terkait akses jalan tani di Ambunu, pemberdayaan tenaga kerja lokal, serta peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
"Jangan sampai industri berdiri megah bak istana di tengah gurun, sementara masyarakat lingkar industri hanya menjadi penonton di tanahnya sendiri. Jalan tani di Ambunu harus dibenahi, dan tenaga kerja lokal harus lebih diberdayakan," tambahnya.
Di sisi lain, Ramadhan turut menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Iksan dan Iriane sebagai Bupati dan Wakil Bupati Morowali periode 2025-2030. Ia berharap kepemimpinan baru ini membawa angin segar bagi Morowali, dengan kebijakan yang benar-benar pro-rakyat.
"Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Morowali terpilih, Iksan dan Iriane. Semoga amanah dan membawa perubahan nyata bagi Morowali, terutama dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih membelenggu masyarakat," ucapnya.
Harapan kini bertumpu pada Iksan dan Iriane. Masyarakat menunggu gebrakan nyata dari pemimpin baru Morowali—apakah dalam 100 hari pertama mereka mampu menyalakan kembali harapan yang sempat meredup? (SF)