Infoselebes.com. Bangkep- Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Provinsi Sulawesi Tengah, resmi terbentuk sesuai dengan Surat Keputusan (SK) 001/KPTS/SMSI/Banggai-Bangkep-Balut/I/2025 tentang Pembentukan Perwakilan Serikat Media Siber Indonesia.
Dalam surat keputusan yang diterbitkan oleh SMSI Banggai, Mulyadi T Bua (Pimpinan Umum Banggaiplus.com) ditunjuk untuk Ketua SMSI Banggai Kepulauan periode 2025-2030.
Berikut susunan personalia Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Banggai Kepulauan; Dewan Penasehat Irwanto T Bua SH. Sementara pengurus harian, Ketua Mulyadi T Bua (Banggaiplus.com), Wakil Ketua Arman Landomi (Bangkep News), Sekretaris La Ode Iman Firmansyah (Radar Sulawesi), Bendahara Surianto H Pasangio (Fajar Banggai). Seksi Organisasi Samsir (Info Celebes), Kerjasama Antar Lembaga Rifan Touk (Salakan Pos), Risal Saenong (Obor Motindok), Pendataan dan Verifikasi Dahlan M Nurung (Oboroti Motindok), Pendidikan dan Pelatihan Abdul Aimang (Banggai Today) dan yang terakhir Seksi Informasi dan Telekomunikasi Kusmayadi (BanggaiNet), Halil Pasiki (Global Rakyat).
Mulyadi T Bua yang akrab disapa Adhi Bua, dalam keterangan persnya Jumat (24/1/2025) mengatakan, dengan terbentuknya SMSI Kabupaten Banggai Kepulauan, menjadi membangun citra penerbitan yang profesional. Sekaligus sebagai lecutan semangat bagi pegiat jurnalis untuk menelorkan karya yang lebih baik dan berkualitas. Selain itu juga dengan adanya organisasi penerbitan media online ini, merupakan komitmen untuk mengakomodir perkembangan media dan menumbuh kembangkan solidaritas sesama media di Banggai Kepulauan.
"Telah diagendakan waktu dekat seluruh pengurus akan dikukuhkan oleh Pengurus SMSI Provinsi Sulawesi tengah di Salakan," tandasnya.
Closing statemen mantan sekretaris PWI Banggai, Bangkep, Balut ini, adalah dengan kehadiran SMSI, untuk menciptakan profesionalitas dan bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis penerbitan pers berbasis digital, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Hal itu tak lain untuk membangun image positif agar perusahan penerbitan tidak dipandang sebelah mata.