Palu, Infoselebes.com – Kunjungan kerja masa sidang II tahun 2024-2025 oleh anggota DPD RI, Andhika Mayrizal Amir, menjadi momen strategis untuk membahas masa depan ekonomi Sulawesi Tengah. Bertempat di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, Jl. Sam Ratulangi, Palu, Andhika tiba pada Jumat (15/12) pukul 15.00 WITA, didampingi tim tenaga ahli dan perwakilan Kantor DPD. Kedatangannya disambut langsung oleh Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari tugas pengawasan terhadap pelaksanaan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam pertemuan tersebut, Andhika bersama pihak BI membahas pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang kini menjadi perhatian nasional.
Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Kesejahteraan Masih Tertinggal
Rony Hartawan mengungkapkan bahwa Sulawesi Tengah saat ini tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Indonesia. Namun, sayangnya, capaian tersebut belum berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. "Ini terjadi karena mayoritas investasi di Sulawesi Tengah masih bertumpu pada sektor padat modal, seperti industri ekstraktif dan pertambangan," jelas Rony.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menetapkan target ambisius: pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah harus mencapai 12 persen, naik dari angka 9 persen lebih saat ini. Namun, untuk mencapainya, Andhika dan BI Sulteng sepakat bahwa diperlukan diversifikasi fokus ekonomi.
Dorong Sektor Pertanian dan Pariwisata
"Target ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan sektor tambang. Sektor pertanian dan pariwisata memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Andhika.
Sebagai langkah konkret, Komite IV DPD RI yang diketuai oleh Andhika bersama BI Sulteng akan mengorkestrasikan kemitraan strategis. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong kebijakan berbasis data dan kebutuhan lokal, yang secara langsung mendukung pengembangan sektor pertanian dan pariwisata.
“Kami ingin memastikan bahwa target pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya sekadar angka, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulawesi Tengah,” tegas Andhika.
Kunjungan kerja ini menjadi titik awal sinergi antara legislatif dan perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kesejahteraan. Dengan langkah bersama ini, Sulawesi Tengah diharapkan menjadi contoh sukses pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.