Dihadapan seluruh jajaran Kanwil beserta 13 Kepala Kantor Pertanahan se-Sulawesi Tenggah Ossy Dermawan melakukan pembinaan secara internal. Ia juga berharap dengan adanya suport dari masyarakat, pemerintah daerah dan semua kalangan bersama menyukseskan pengelolaan tanah agraria dan tata ruang di wilayah Sulawesi Tengah.
Selain itu, Wamen ATR/BPN juga melakukan kunjungan ke kampung reforma agraria dan berdialog bersama kelompok tani Duyu Bangkit di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatangga.
Wamen ATR/BPN mengatakan adanya kelompok tani Duyu Bangkit yang telah berhasil mengembangkan satu kawasan yang disebut kawasan reforma agraria, ini adalah satu kawasan yang memang dilakukan pemanfaatan lahan untuk sebesar besarnya kemakmuran masyarakat.
Menurutnya, yang sedikit membedakan kampung reforma agraria ini betul-betul di kerjasamakan dan melakukan kolaborasi, sinergitas yang sangat baik antara pemerintah kota, Kanwil BPN/Kantah Palu, serta dari Bank Indonesia. Jadi semua kolaborasi ini akhirnya membawa manfaat yang sangat besar di rasakan masyarakat, utamanya Kelompok Tani Duyu Bangkit.
"Dan di mulai dari 2019, 2021 ditetapkan sebagai kawasan reforma agraria, Alhamdulillah bisa meningkatkan pendapatan masyarakat secara signifikan. Cerita ini lah yang harus saya bawah ke pusat, menyampaikan bahwa reforma agraria bisa, betul-betul sesuai dengan tujuannya memberikan kemakmuran sebesar besarnya untuk masyarakat jika memang dikelola dengan baik," ujar Wamen.
Jadi mudah mudahan di kawasan reforma agraria lain, Pak Menteri juga sudah menyampaikan akan mengembangkan apa yang dinamakan sebagai close list system, dimana prototype seperti halnya di sini dan harapannya bisa lebih di sempurnakan lagi," tambahnya. **(Ags)
