InfoSelebes.com, Palu – Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) resmi diluncurkan serentak di seluruh Indonesia pada Kamis (05/12/2024). Di Sulawesi Tengah, kegiatan ini dipusatkan di Gedung Serbaguna Kantor Kelurahan Lasoani, Jl. Bulumasomba, Kota Palu, dengan dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Ketua TP PKK Kota Palu, Diah Puspita, dan Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton.
Acara ini dipimpin secara nasional oleh Menteri Kemendukbangga/BKKBN, Wihaji, melalui siaran daring. Dalam sambutannya, Wihaji menekankan pentingnya penanggulangan stunting sebagai isu strategis pembangunan sumber daya manusia.
"Satu dari lima balita di Indonesia terkena stunting. Ini adalah tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor," tegas Menteri Wihaji.
Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Ketua TP PKK Kota Palu, Diah Puspita, menyambut baik arahan dari Menteri Wihaji. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa langkah-langkah pencegahan stunting sebenarnya telah dijalankan di Kota Palu.
"Apa yang disampaikan Pak Menteri secara daring tadi sebenarnya sudah kita lakukan. Kita tinggal memperkuat dan menjalin kolaborasi serta kerja sama. Perencanaan ini berubah atau berevolusi menjadi lebih baik lagi karena lebih fokus pada pencegahan sejak 1000 hari kehidupan," ungkap Diah Puspita.
Gerakan Nasional untuk Masa Depan Generasi
Program GENTING merupakan bagian dari implementasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dengan melibatkan masyarakat sebagai orang tua asuh, gerakan ini berupaya memberikan dukungan gizi, edukasi kesehatan, dan akses layanan kesehatan kepada keluarga rentan stunting.
Kepala BKKBN Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. "Harapan kami, stunting ini benar-benar ditangani dengan fokus pada pencegahan. Anak yang terdeteksi terpapar stunting harus segera ditangani, bukan menunggu hingga kondisinya semakin parah," jelasnya.
Optimisme untuk Masa Depan
Dengan peluncuran serentak ini, Kota Palu dan Sulawesi Tengah optimis dapat mengurangi prevalensi stunting secara signifikan. Kolaborasi yang diperkuat diharapkan dapat menciptakan generasi sehat dan mendukung upaya nasional dalam menciptakan SDM yang berdaya saing. (sofyan)