Infoselebes.com, Palu - Puncak perayaan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan Bidang pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PK-PLK) pada Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah berlangsung meriah, kegiatan itu diikuti 33 SLB se-Sulawesi Tenggah dan 5 penyelenggara Inklusif khusus Kota Palu. Selasa (3/12/2024).
Kepala bidang PK-PLK dan Inovasi Pendidikan Nurseha, S.Sos.,M.Si dalam laporannya menyampaikan pelaksanaan Disabilitas tahun 2024 ini yang diperingati setiap tanggal 3 Desember di seluruh dunia memperingati Disabilitas Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk mempromosi hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas disetiap tingkat masyarakat dan pembangunan serta meningkatkan kesadaran mengenai situasi penyandang disabilitas disemua aspek kehidupan. Kegiatan ini untuk memperingati hari Disabilitas Internasional dengan tema"Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas Untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan."
Tujuan dari kegiatan Hari Disabilitas Internasional ini, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap hak-hak, tantangan dan potensi penyandang disabilitas. Menekankan pentingnya kesetaraan dan penghargaan terhadap keberagaman. Selanjutnya menyediakan pendidikan dan informasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis disabilitas, tantangan yang dihadapi serta mendukung inklusi dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
"Saya berharap semoga acara yang kita laksanakan ini adalah awal yang baik untuk sinergitas kita dalam meningkatkan rasa kepedulian, kebersamaan dan empati antara sesama," ujar Nurseha.
Lebih lanjut, dalam memeriahkan acara ini, Dinas Pendidikan melalui bidang PK PLK telah melaksanakan berbagai rangkaian yang pertama adalah lomba penilaian sekolah sehat, ini sudah kami laksanakan mulai dari bulan Oktober dan November yang melibatkan dari unsur BPNT dan Dinas Pendidikan. Mengapa kami melaksanakan penilaian sekolah sehat ini, dengan harapan bapak ibu guru khususnya sekolah luar biasa (SLB) terus menggerakkan sekolah sehat ini, adalah salah satunya yang sudah awal kita laksanakan tadi yaitu senam bersama. Selain itu berbagai kegiatan senam kreasi, selanjutnya juga ada lomba menyanyi solo,dan lomba pameran.
Dikatakannya, Pameran ini dilaksanakan oleh 33 SLB dan 1 yang ikut berkontribusi yaitu SMANOR Tadulako. Pameran ini menampilkan keterampilan peserta didik dari seluruh SLB se-Sulawesi Tenggah. Selain itu, Dinas Pendidikan Sulteng melalui bidang PK-PLK dan Inovasi Pendidikan memberikan bantuan berupa pakaian seragam untuk siswa SLB di Kabupaten Sigi dan Donggala dengan anggaran sebesar Rp. 192 juta kemudian bantuan alat fitnes satu paket untuk SMANOR Tadulako Palu dengan anggaran sebesar Rp 54 juta.
Adapun program yang telah dilaksanakan oleh Bidang PK-PLK tahun 2024 pertama pelaksanaan lomba SLS dan O2SN bagi anak berkebutuhan khusus, kedua pelaksanaan lomba keterampilan siswa bagi anak berkebutuhan khusus, ketiga penyusunan inovasi pendidikan dan keempat kerjasama himpunan psikolog Indonesia wilayah Sulawesi Tengah terkait asesmen terhadap siswa di sekolah penyelenggara Inklusif. Untuk tahun ini kami masih konsentrasi di 5 sekolah yang ada di Kota Palu ini.
Berdasarkan dari data kementerian dalam negeri, bahwa tingkat partisipasi warga negara usia 4-18 tahun penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam pendidikan khusus mengalami penurunan pada tahun 2002 tercatat hanya 1.249 dari total 1.579 anak penyandang disabilitas di Provinsi Sulawesi Tengah yang dapat berpartisipasi dalam pendidikan khusus. Maka langkah-langkah yang akan kami ambil untuk tahun 2025, adalah :
1. memastikan keberadaan anak sejumlah 330 orang dengan melakukan pendataan dengan bekerja sama dengan Kepala Desa, Dukcapil, Cabang Dinas dan instansi terkait lainnya.
2. Mendorong semua teman teman kepala sekolah untuk melakukan penjaringan pada anak-anak usia sekolah, untuk bersekolah atau masuk dalam PKBM
3. Membangun SLB didaerah tertentu yang belum memiliki SLB, mengingat jumlah SLB pada saat ini masih kisaran 33 sekolah.
Dengan luas wilayah Sulawesi Tengah yang begitu besar, dengan jumlah SMP yang masih sangat minim kami sangat berharap ada intervensi dari teman-teman kabupaten untuk ada kepeduliannya membangun SLB di masing masing daerahnya.
Hadir pada kegiatan tersebut Gubernur Sulteng, diwakili Kadisdik Sulteng, Wakil walikota Palu, Reni Lamajido, Kepala Dinas sosial Provinsi Sulteng, kepala Bappeda Sulteng, sekretaris badan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Sulteng, direktur RSUD Undata, Forkopimda Sulteng, pejabat eselon III, 1V dan fungsional dilingkungan Dinas Provinsi Sulteng, Kepala UPT Panti Sosial rehabilitasi tuna sosial, ketua himpunan psikolog Indonesia, kepala BPJS Ketenagakerjaan cabang Palu, Kepala cabang Dinas dan para kepsek SMA/SM **(Agus)