Kepala Diskominfosantik Sulteng, Sudaryano Lamangkona, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan memperkuat keterampilan digital, mulai dari literasi dasar hingga keamanan siber, yang dirancang khusus agar dapat meningkatkan produktivitas serta keterlibatan sosial kelompok marginal di era digital. "Saat ini, komunikasi, informasi, dan keterampilan digital adalah hak setiap orang, termasuk penyandang disabilitas dan kelompok marginal di perkotaan maupun pedesaan," ujar Sudaryano.
Berdaya Bareng, diwakili oleh Suci dari Cabang Makassar, menyambut baik kesempatan berkolaborasi dengan pemerintah daerah. “Kami berharap pelatihan ini membantu peserta meraih kemandirian di dunia digital serta membuka jalan menuju peluang ekonomi baru,” ungkapnya.
Tak hanya berfokus pada keterampilan digital dasar, kerja sama ini juga menghadirkan edukasi tentang potensi ekonomi digital. Peserta akan dibimbing untuk memanfaatkan media sosial sebagai platform usaha dan mengelola bisnis berbasis digital. Dengan demikian, diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan peserta melalui berbagai peluang yang ada di era digital.
Selain ASN dan penyandang disabilitas, program ini melibatkan pemangku kepentingan lain, termasuk Roa Jaga Roa Palu, komunitas teknologi, perguruan tinggi, dan pelaku usaha lokal, untuk mendukung terciptanya ekosistem digital yang inklusif. Berdaya Bareng saat ini telah menjalankan pelatihan selama lima hari untuk ASN dan pelaku usaha di Kota Palu, dengan rencana pelatihan lanjutan bersama Badan Pelatihan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kementerian Komunikasi dan Digital Wilayah Manado.
Sudaryano berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan menjadi kontribusi signifikan dalam meningkatkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) di Sulawesi Tengah. "Kami ingin semua pihak dapat maju bersama dalam ekosistem digital yang terbuka bagi semua," tutupnya.
Editor : Sofyan
Source : Diskominfo Sulteng