Notification

×

Iklan

Iklan


Khutbah Jumat di Masjid Musyawarah Jalan Elang, Hadianto Sampaikan Pesan Manfaatkan Potensi Diri

Jumat, 01 November 2024 | November 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-01T13:28:02Z

Infoselebes.com, Palu – Ada pemandangan menarik di Masjid Al-Musyawarah Jalan Elang Kelurahan Birobuli Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Jumat (1/11/2024). Khutbah Jumat kali ini diisi seorang kepala daerah.

Bagi daerah lain, kepala daerah mengisi khutbah Jumat termasuk hal langka. Namun bagi Kota Palu, seorang wali kota mengisi khutbah Jumat adalah pemandangan biasa. Saban Jumat, Hadianto Rasyid yang merupakan jebolan Pesantren Gontor itu menjadi khatib secara bergilir di sejumlah masjid di wilayah Kota Palu.  

Jumat kali ini pun, Hadianto Rasyid yang mengambil cuti sebagai kepala daerah karena mencalonkan diri sebagai wali kota Palu untuk periode kedua, kembali menerima amanah untuk mengisi khutbah Jumat di Masjid Al-Musyawarah.

Hadianto mengawali khutbahnya dengan mengangkat Firman Allah SWT, Quran Surat An Nahl ayat 96 yang artinya, Segala sesuatu yang ada di sisimu, semua akan sirna, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya kami pasti akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Rasulullah SAW, kata Hadianto, juga mengingatkan kepada ummatnya yang artinya, barang siapa yang dibukakan kepadanya pintu kebaikan baginya, maka bersegeralah pada pintu kebaikan itu. Karena manusia tak pernah mengetahui kapan kebaikan itu akan dicabut dari diri mereka. 

Firman Allah SWT dan Hadist Nabi Muhammad tersebut dilafalkan secara fasih dan sesuai dengan makhraj khurufnya (tempat keluarnya huruf hijaiyah ketika diucapkan) oleh Hadianto Rasyid.
Memaknai Firman Allah SWT dan Hadhist Nabi Muhammad SAW lanjut Hadianto, menjadi pengingat bagi seluruh ummat Muslim, bahwa ketika kita diberi nikmat kebaikan berupa potensi diri maka segeralah untuk memanfaatkannya, untuk membawa kita kepada jalan kebaikan, jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Menurut Hadianto, semua potensi yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia merupakan alat bagi setiap individu untuk mengejar pintu kebaikan. Karena Ketika pintu kebaikan itu sudah ditutup, maka kesempatan untuk menfaatkan potensi diri itu sudah tak ada lagi. “Artinya, Ketika kesirnaan itu dating pada kita maka kita tak dapat mewujudkan diri kita Kembali sebagaimana wujud kita hari ini,” kata Hadianto.

Dalam kesempatan tersebut, Hadianto juga menukilkan hadist Nabi Muhammad SAW, bahwa manusia itu diuji oleh Allah SWT dengan dua nikmat dan sangat jarang manusia lulus dari dua ujian tersebut. Yaitu nikmat Kesehatan dan nikmat kesempatan. 
Hadianto menjelaskan, banyak manusia yang menyianyiakan nikmat kesehatan untuk memaksimalkan potensi diri masing-masing dalam berbuat kebaikan. Makanya, selagi masih diberikan Kesehatan, maka manfaatkanlah nikmat Kesehatan itu secara optimal untuk memaksimalkan potensi diri kita masing-masing.

"Manusia baru menyadari bahwa Kesehatan itu sangat berarti Ketika nikmat Kesehatan sudah dicabut dari dirinya,” ujarnya. (**)
GUBERNUR
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini