Dalam sambutan tertulisnya, gubernur menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap peran PGRI sebagai mitra pemerintah dalam memajukan pendidikan di Sulawesi Tengah, terutama dalam meningkatkan kompetensi guru. Ia menegaskan, guru berkualitas adalah kunci agar generasi bangsa mendapatkan pendidikan terbaik.
“Semoga para guru terus diberi kemudahan dalam mendidik murid-muridnya dengan kasih sayang, kelembutan, dan keteladanan, sebagaimana mereka mendidik anak-anak mereka sendiri. Tanpa bimbingan para guru, mustahil kita bisa melahirkan generasi hebat,” ucap Yudiawati, menyampaikan pesan gubernur.
Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya peran semua guru—baik PNS, P3K, maupun honorer—yang memikul tanggung jawab yang sama dalam mencerdaskan bangsa.
Yudiawati menjelaskan bahwa peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp900 miliar pada 2021 menjadi Rp2,2 triliun saat ini telah memungkinkan hadirnya program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Program ini mendanai belanja operasional untuk SMA dan SMK Negeri, termasuk gaji guru honorer.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi guru honorer yang menerima gaji di bawah Rp1 juta. Itulah alasan lahirnya BOSDA,” terangnya.
Gubernur juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan guru di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah provinsi telah menandatangani kerja sama dengan Universitas Terbuka untuk menyediakan beasiswa pascasarjana (S2) bagi guru SMA/SMK dan SLB di wilayah 3T mulai 2025.
Sebagai komitmen untuk mencerdaskan generasi bangsa, Pemprov Sulteng juga akan menyediakan beasiswa bagi siswa tidak mampu mulai tahun depan. Yudiawati menambahkan, “Jika PAD naik hingga Rp5 triliun pada 2025, pendidikan akan tetap menjadi prioritas utama bagi Pak Gubernur.”
Di samping itu, ia menyampaikan bahwa tambahan penghasilan guru ASN yang sempat tertunda di tahun anggaran 2023 telah dimasukkan dalam APBD perubahan 2024 dan akan dicairkan segera, berbarengan dengan tambahan penghasilan tahun anggaran 2024.
“Para guru akan menerima tambahan penghasilan ganda,” katanya, disambut tepuk tangan meriah dari peserta konferensi.
Ketua Umum PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., dalam sambutannya mengapresiasi PGRI Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan Syam Zaini, S.Pd., M.Si., yang menjadi contoh nasional dengan kepatuhan dalam membayar iuran.
“Terima kasih kepada PGRI Sulawesi Tengah yang telah melunasi iuran. Iuran ini sangat berarti sebagai bahan bakar perjuangan organisasi kita,” ujar Prof. Unifah.
Dalam konferensi ini, PGRI memberikan penghargaan kepada PGRI kabupaten/kota yang konsisten melunasi iuran hingga Juli 2024, di antaranya PGRI Kota Palu, Poso, Tojo Unauna, Banggai Laut, dan Tolitoli. (**)