Infoselebes.com, Palu - Kampanye Calon Walikota Palu, Hadianto Rasyid di Jalan Hayam Wuruk hanya sebatas makan malam saja. Karena setelah dari Jalan Hayam Wuruk, Hadianto petahana walikota kota Palu sudah dinanti oleh masyarakat di Kelurahan Silae.
"Memang dalam kampanye Hadianto kali ini di Jalan Hayam Wuruk, hanya menghadiri acara makan malam bersama warga. Dan acaranya memang diundang untuk makan malam bersama saja. Jadi tidak ada lagi bincang-bincang soal program. Karena masyarakat sudah tahu seperti apa program Hadianto Rasyid. Dan sudah terbukti kinerjanya jadi tidak ada lagi yang perlu dijelaskan kepada masyarakatnya.
Demikian halnya dengan Hadianto, yang sangat paham akan kebutuhan masyarakatnya," ungkap Octo Wahyudi, pendukung Hadianto Rasyid, di acara makan malam bersama Hadianto, Rabu malam (13/11/2024).
Bergerak bersama Hadianto, Kota Palu Bersih dan Lebih Maju
Adapun mengenai sejumlah program Hadianto yang dianggap minus oleh pihak lawan politik, menurut Octo, itu hal biasa dan wajar saja karena soal ketakutan Paslon yang didukung bakalan kalah saing. Sehingga ada-ada saja alasan yang dibuat untuk menjatuhkan Hadianto, salah satunya dengan menebar fitnah diberbagai media sosial.
"Fakta saja yang berbicara, selama Hadianto Kota Palu sudah banyak perubahan. Banyak perkembangan, diantaranya Lapangan Vatulemo sudah bagus dan sekarang sudah jadi tempat santai, tempat berolahraga, tempat bermain untuk anak-anak bahkan banyak yang memanfaatkannya untuk tempat latihan berbagai kegiatan diantaranya kegiatan seni tari dan drama, serta kegiatan senam dan lainnya. Sepertinya lapangan Vatulemo sekarang sudah jadi pusat semua kegiatan," paparnya.
Yang pasti, kata Octo, Palu sudah banyak perubahan. Dan berharap kedepan Insya Allah Hadianto jadi Walikota Kota Palu, di periode kedua ini kita berharap Kota Palu bisa lebih maju lagi, lebih bersih, lebih tertata lagi, lebih modern dan lebih mantap.
Terkait dengan masalah retribusi sampah, dari lawan politik Hadianto ada yang menyoroti soal biaya retribusi sampah.
" Menurut saya Rp35 ribu itu masih murah untuk biaya retribusi sampah. Ketimbang ada yang mengatakan bahwa kedepan jika paslonnya menang mereka akan menggunakan jasa grab dan ojek untuk membuang sampah rumah tangga. Tentu saja ini bukan pemikiran yang sehat, malah merusak tatanan sistim yang sudah berjalan dengan baik," jelas Octo.
Misalnya saja, biaya buang sampah pakai jasa grab atau gojek, sekali antar Rp15 ribu. Trus dalam seminggu 3 kali. Tentu Rp15 ribu x 3 x 4, ongkosnya jauh lebih besar lagi dari Rp35 ribu per bulan yang selama ini dimasalahkan oleh pihak lain yang berpikir hanya dengan emosi, bukan dengan akal sehat.
Olehnya, kepada warga Palu jangan mudah termakan hasutan janji palsu, yang hanya bisa mengklaim program orang lain itu buruk dimata mereka.
"Mari kita bersama membangun Kota Palu dengan akal sehat, bukan dengan akal-akalan. Buktinya sekarang, Kota Palu jauh lebih baik dari kondisi sebelum Hadianto menjadi Walikota Kota. Itu fakta bukan janji," tandas Octo yang sangat geram dengan tebaran fitnah yang hanya bisa menjatuhkan orang lain dan mengklaim dirinya lebih baik.
Hadirnya Bus Trans Palu Mengirit Biaya Rumah Tangga
Terpisah, masih di area kampanye Hadianto, Sidik salah satu UMKM dari Kelurahan Besusu Timur mengaku sangat berterima kasih kepada Walikota Palu Hadianto yang telah memberikan kemudahan bagi warga Palu yaitu berupa akomodasi bus. Hadirnya bus trans palu ini sangat membantu masyarakat terutama dapat mengirit biaya pengeluaran rumah tangga.
Kata Sidik, dengan naik bus trans Palu, dia bisa menghemat uang bensin yang tadinya bisa sampai Rp12 ribu per hari sekarang setelah ada bus trans palu, ongkos kesana kemari malah gratis.
"Kalaupun kedepannya berbayar paling hanya Rp5 ribu untuk penumpang umum. Jadi kita bisa menghemat sebanyak Rp 7 ribu per hari. Lumayan irit ketimbang naik motor," ucap Sidik yang ditemui di lokasi kampanye Hadianto di Jalan Hayam Wuruk. (***)