Infoselebes.com, Sigi - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Sigi, terus memacu sejumlah item pekerjaan untuk pengembangan sarana dan prasarana (Sarpras) disektor peternakan, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) T.A 2024, sebesar total 26 milliar rupiah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ihsan mengatakan, untuk pembangunan dan rehabilitasi Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia, progresnya sudah mencapai 80%, dimana pihak rekanan tinggal menyelesaikan pemasangan keramik dan pengecetan.
"Pembangunan RPH Ruminansia, kita anggarkan sebesar 1,5 milliar rupiah per titik. Dimana terdapat 2 titik pembangunan RPH dengan nilai yang sama," urainya.
Sementara, lanjut Ihsan, untuk pembangunan gudang olahan pakan silase sebanyak 35 unit, tersebar di beberapa kecamatan dengan anggaran 189 juta rupiah/unit.
"Untuk 20 unit pembangunan sudah di PHO (Provisional Hand Over) atau serah terima pekerjaan sementara, sedangkan sisa 15 unit tahap finishing," terangnya.
Ihsan juga menjelaskan, untuk bantuan rabat jalan secara swakelola, dan sumur tanah dalam, progres dilapangan mencapai 70%, yang memasuki pencairan tahap III. Dimana, per titik kegiatan untuk 2 titik sumur dalam sebesar 285 juta rupiah, dan rabat jalan yang tersebar di sejumlah kecamatan per titik dianggarkan sebesar 285 juta rupiah.
"Jadi untuk beberapa kegiatan kontraktual maupun swakelola, kita usahakan untuk tidak ada yang melewati batas kontrak di bulan Desember," ujar Ihsan diruang kerjanya belum lama ini.
Ihsan berharap, dengan adanya bantuan pembangunan olahan pakan ternak, sangatlah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak kelompok. Sehingga, dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau, atau minim pakan, serta kebutuhan pakan bisa terpenuhi sepanjang tahun.
Dengan selesainya pembangunan jalan produksi, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam hal pemenuhan hasil-hasil peternakan, mempermudah akses dalam penanaman tanaman yang bisa digunakan sebagai pakan ternak, baik itu terkhusus pakan ternak, atau tanaman jagung dan lain sebagainya. Karena, hampir semua limbah tanaman maupun jagung, kacang bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak.
Selain itu, jalan produksi tentunya dipakai sebagai akses menuju areal peternakan, baik itu ke tempat pengembalaan ternak, atau ketempat dimana tanaman bisa menjadi pakan ternak ** (Agus)