infoselebes.com, Banggai – Puluhan petani dari Kecamatan Toili mendesak aparat penegak hukum, khususnya Kapolres Banggai, untuk segera mengusut dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar di SPBU Singkoyo yang diduga terjadi beberapa waktu lalu. Tuntutan ini disampaikan secara tegas oleh Ketua Adat Suku Taa Desa Singkoyo, Nasrun Mbau.
“Jika Polres Banggai lamban menindaklanjuti persoalan ini, kami tidak akan ragu menyuarakannya hingga ke tingkat Polda maupun Kapolri,” kata Nasrun dengan nada tegas.
Menurut Nasrun, penyalahgunaan BBM bersubsidi tersebut sangat merugikan masyarakat kecil. Subsidi solar yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu justru disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan industri komersial.
“Kelangkaan solar akibat penyalahgunaan ini sangat berdampak pada kami, masyarakat kecil,” ungkapnya dengan nada geram.
Aksi protes Nasrun bersama kelompoknya terjadi pada 30 Oktober 2024, sekitar pukul 09.00 WITA, di SPBU Singkoyo. Mereka sempat menghadang sebuah truk merah yang diduga mengangkut puluhan jerigen berisi solar bersubsidi.
"Kami sempat bersitegang dengan pengemudi truk tersebut. Namun, truk yang bermuatan BBM itu kabur menuju HGU PT KLS, meskipun saya sudah meminta agar truk tersebut dibawa ke Polsek Toili,” tutur Nasrun.
Nasrun juga mengungkapkan, ia bahkan sempat ikut naik ke dalam truk. Namun, bukannya menuju Polsek Toili, truk justru mengarah ke pabrik dan Nasrun diturunkan di tengah jalan.
Peristiwa serupa, menurut Nasrun, bukan kali pertama terjadi. Pada tahun 2012, ia bersama beberapa warga juga pernah menggagalkan upaya penyelewengan BBM bersubsidi di SPBU Singkoyo, yang akhirnya berhasil menyeret satu tersangka ke ranah hukum.
“Praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi di SPBU Singkoyo ini sudah berlangsung lama dan terus berulang,” pungkasnya.
Masyarakat kini menanti langkah tegas aparat kepolisian untuk memberantas praktik yang telah merugikan banyak pihak ini. (**)