infoselebes.com, Palu - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah merilis data terbaru terkait kondisi ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2024 dalam kegiatan Berita Resmi Statistik. Acara berlangsung di Ruang Teleconference BPS Sulteng pada Selasa (5/11/2024), dipimpin langsung oleh Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulteng, Rudy Dewanto, serta Kepala Bappeda Sulawesi Tengah, Christina Shandra Tobondo.
Simon mengungkapkan bahwa periode Agustus 2023 hingga Agustus 2024 berhasil menyerap energi kerja sebesar 51,49 ribu orang, sementara dari Februari hingga Agustus 2024 terdapat penyerapan energi kerja sebanyak 73 ribu orang. Penyerapan tenaga kerja tertinggi terjadi di sektor pertanian dengan 40,59 ribu pekerja, disusul sektor perdagangan (15,15 ribu orang), industri pengolahan (8,45 ribu orang), dan administrasi pemerintahan (7,18 ribu orang).
Status Pekerjaan Utama: Mayoritas Sebagai Pegawai atau Buruh
Mayoritas pekerja di Sulawesi Tengah berstatus sebagai buruh atau karyawan, dengan total mencapai 31,28 ribu orang. Selain itu, ada 24,19 ribu orang yang berusaha sendiri, 16,83 ribu pekerja keluarga, serta 16,08 ribu orang yang berusaha dibantu buruh tidak tetap. Simon menggarisbawahi bahwa “peningkatan proporsi pekerja formal ini didorong oleh peningkatan status pekerja sebagai buruh atau karyawan.”
Pertumbuhan Ekonomi yang Positif dan Mendukung Ekspor
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah juga mengalami tren positif, tumbuh sebesar 9,08 persen secara tahunan (year-on-year) pada Triwulan III 2024, didorong oleh kuatnya aktivitas ekspor, terutama dari industri pengolahan nikel. Pertumbuhan ini menempatkan Sulawesi Tengah di posisi kedua dalam kawasan Kasulampua (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua), di bawah Papua Barat yang mencatat pertumbuhan sebesar 19,56 persen.
Simon juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah pada Triwulan III 2024 mengalami peningkatan 5,73 persen dibandingkan Triwulan II (quarter-to-quarter), sesuai pola musiman yang konsisten. “Secara y-on-y, pertumbuhan ekonomi kita tetap positif meski sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya,” ujarnya.
Industri Pengolahan dan Pertambangan Jadi Pendorong Utama
Industri pengolahan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulawesi Tengah pada Triwulan III 2024 dengan kontribusi tertinggi sebesar 5,82 persen, disusul sektor pertambangan dan spesies. Faktor utama di balik peningkatan ini adalah volume ekspor industri nikel dan peningkatan realisasi belanja pemerintah.
Turut hadir dalam acara ini adalah perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Dinas Kominfo Santik Sulteng, Dinas ESDM Sulteng, serta staf BPS Kabupaten Poso. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi acuan penting dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan terkait ekonomi dan ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Tengah.
editor : Sofyan
Source : Kominfo Sulteng