Notification

×

Iklan

Iklan


KPB Spilornis Rayakan 14 Tahun Eksplorasi dan Konservasi Burung Endemik di Sulawesi Tengah

Jumat, 18 Oktober 2024 | Oktober 18, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-18T12:33:09Z
infoselebes.com, Palu - Komunitas Pengamat Burung (KPB) Spilornis Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Eksplorasi Distribusi dan Biodiversitas Burung serta Upaya Konservasi di Sulawesi Tengah” di Aula Fakultas Kehutanan Untad pada (15/10/2024). Acara ini diadakan untuk merayakan 14 tahun pengabdian KPB Spilornis dalam melestarikan spesies burung, terutama yang bersifat endemik.

Seminar yang berlangsung secara offline ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya konservasi burung di Sulawesi Tengah. Lusiani Gani, Ketua KPB Spilornis, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-14 lembaga tersebut, serta mencerminkan komitmen KPB Spilornis dalam melindungi burung-burung endemik di kawasan tersebut.

Andini Tri Yuniarti, Ketua Pelaksana Seminar, menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai konservasi burung, mengingat Sulawesi merupakan wilayah dengan keanekaragaman burung endemik tertinggi di dunia.

Dalam seminar ini, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Naharudin Spd. M.Si, menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa dalam edukasi konservasi. Ia berharap data yang dikumpulkan KPB Spilornis dapat dipublikasikan dalam bentuk jurnal untuk memberikan manfaat lebih luas.

Seminar ini juga menghadirkan diskusi mendalam tentang konservasi burung dengan menghadirkan narasumber ahli. Dr. Moh. Ihsan Nur Mallo, S.Hut., M.Si, menyampaikan bahwa KPB Spilornis telah berhasil mendata 263 spesies burung di Sulawesi, mencakup 41% dari total 465 spesies burung yang ada, serta 77 spesies burung endemik. Ia mengingatkan bahwa 30% burung tersebut hanya ditemukan di kawasan non-konservasi, yang rentan terhadap gangguan.

Narasumber lainnya, Andi Maruf Saehana, SH, yang merupakan Kepala Resort 4 Sojol-Pasoso, membahas upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulawesi Tengah dalam melindungi fauna, khususnya habitat burung endemik seperti kakatua kecil jambul kuning dan burung maleo.

Seminar nasional ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara KPB Spilornis, Balai KSDA Sulawesi Tengah, dan akademisi dalam upaya pelestarian burung. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan langkah-langkah perlindungan terhadap spesies burung dapat lebih efektif, memperkuat kebijakan konservasi di masa depan. ()
GUBERNUR
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini