Kelima putra putri Indonesia tersebut adalah Luh Putu Chandra Pebriana Dewi asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Titin Kartiasih asal Bakubakulu, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, kemudian Ronald Hartono, M.Sc (cand) asal Makassar, Sulawesi Selatan, Inggrit Laurenza asal Rejeg, Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten dan Fariz Abdul Aziz Ichsan yang merupakan jebolan ITS Surabaya.
Kelimanya mengambil perguruan tinggi yang berbeda-beda. Jika Luh Putu Chandra Pebriana Dewi memilih Master of Business Administration di University of International Business and Economy, sedangkan sedangkan Titin Kartiasih mengambil Master of Education in Education Leadership & Policy Prospectus di East China Normal University.
Ronald Hartono mengambil Master of Advanced Nursing & Medical Technology di Central South University. Kemudian Inggrit
Laurenza mengambil Master of Comparative Education Program di Zhejiang Normal University. Dan Farid Abdul Aziz Ichsan memilih Master of Business Administration
di Beijing Normal University.
China saat ini telah menjadi salah satu tujuan populer bagi pelajar internasional yang mencari pendidikan berkualitas dan pengalaman budaya yang beragam. Beasiswa MOFCOM adalah program beasiswa pemerintah yang memberikan kesempatan bagi pelajar internasional untuk belajar di China. Kesempatan belajar di China dapat menjadi pengalaman yang mengubah hidup bagi siswa internasional. Pada 2024 ini, pendaftaran telah dibuka sampai dengan 13 Mei 2024.
Hasilnya lima nama masuk dan memenuhi syarat administrasi sehingga Indonesian National Shipowners’ Association akan merekomendasikannya untuk ikut tahap selanjutnya. Beasiswa MOFCOM dibuka bagi semua kalangan. Indonesian National Shipowners’ Association mengambil peran dengan merekomendasikan sejumlah nama yang melamar.
Pelamar yang berhasil dalam seleksi akan memperoleh beasiswa penuh yang mencakup tiket pulang pergi Indonesia - China, uang sekolah, akomodasi hingga biaya kebutuhan selama pendidikan.
Indonesian National Shipowners’ Association mulai jalankan ini sejak 2017. Pada tahun pertama, empat orang telah menerima beasiswa kuliah S-2 yakni Giovanna Velanda (Nanjing University), Niko Setiawan (Southwest Jiaotong University),
Felia (Harbin University of Commerce) dan Andre Abednego (Northeast Normal University).
Pada 2018, tiga orang menerima beasiswa yakni Bagus Abimanyu (Beijing Normal University), Dwi Chintya (Harbin University of
Commerce) dan Hendi SE (University of International Business & Economics). Pada 2019, dua penerima beasiswa program MOFCOM adalah Randa Prakasa dan Sandy Tirta Adikusuma. Keduanya memilih mengambil studi S-2 di University of International Business and Economics, Beijing, China.
Tahun 2020, Indonesian National Shipowners' Association tidak memberikan rekomendasi beasiswa pada program MOFCOM dengan
pertimbangan Covid-19. Baru kemudian tahun 2021, empat nama putra-putri Indonesia kembali menerima beasiswa program MOFCOM atas rekomendasi Indonesian National Shipowners' Association.
Keempatnya adalah Kevin Surawi (University of International Business and Economic), Priscilla Gita Damara (University of International Business and Economic), Danny Aguswahyudi (University of International Business and Economic) dan Henniar Jarvial
(Jiangxi University of Finance & Economics).
Tahun 2023, dua orang yakni Evi Nur Fadilla dan Muhammad Fadil Mursyid yang sama-sama mengambil Master Program of Fishery Science, Nanjing Agricultural University itu resmi menerima beasiswa dari Mofcom China tahun 2023. (**)
