Notification

×

Iklan

Iklan


BPBD Sulteng Peringatkan Gempa dan Tsunami Akibat Pergerakan Lempeng Megathrust

Senin, 19 Agustus 2024 | Agustus 19, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-20T01:37:28Z
Infoselebes.com, Palu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mengingatkan masyarakat di wilayah Sulawesi Bagian Utara, khususnya di Kabupaten Toli-Toli dan Buol, untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa bumi dan tsunami. 

Peringatan ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Tengah, Dr.Ir. Akris Fattah Yunus diruang kerjanya Senin (19/08/2024).

Akris sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, setelah pergerakan lempeng tektonik yang terjadi di Jepang pada 4 Agustus lalu, ada kemungkinan terjadinya aktivitas tektonik di Indonesia. Berdasarkan Peta Rawan Bencana BMKG, wilayah Toli-Toli dan Buol termasuk area yang perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Kami ingin masyarakat di Toli-Toli dan Buol tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan. Kesiapsiagaan sangat penting dalam menghadapi berbagai situasi," ujar Akris.

Akris menambahkan, ini semua hanyalah hasil kajian BMKG yang mungkin terjadi, namun juga mungkin tidak terjadi. Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di kedua kabupaten tersebut untuk memahami langkah-langkah mitigasi yang sederhana namun efektif, seperti memanfaatkan meja atau benda keras di dalam rumah sebagai tempat berlindung jika diperlukan.

"Kami belajar dari pengalaman bencana di Palu sebelumnya untuk selalu waspada. Namun, yang paling penting adalah kita siap. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa mengurangi risiko," tambah Akris.

Para ahli geologi juga mengingatkan potensi gempa besar yang bisa dipicu oleh zona megathrust di Indonesia, termasuk di sekitar wilayah Sulawesi. Megathrust adalah patahan yang sangat panjang di bawah laut yang bisa menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo besar dan berpotensi menyebabkan tsunami.

Di Indonesia, zona megathrust ini terbentang di sepanjang pertemuan lempeng tektonik yang bergerak aktif, termasuk di bagian barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, hingga ke utara Sulawesi. Aktivitas tektonik di Jepang baru-baru ini menjadi pengingat akan risiko yang selalu ada dari megathrust di wilayah Indonesia.

Meskipun prediksi kapan terjadinya gempa besar di zona megathrust sulit dipastikan, sejarah mencatat bahwa zona ini telah memicu beberapa gempa besar dan tsunami di masa lalu. Oleh karena itu, peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan di daerah rawan seperti Toli-Toli dan Buol menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi yang tepat dapat menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi kerusakan jika bencana terjadi.

BPBD bersama BMKG dan instansi terkait lainnya terus melakukan pemantauan dan menyebarluaskan informasi terkait megathrust dan potensi dampaknya agar masyarakat lebih siap menghadapi kemungkinan yang ada.

"Kesiapsiagaan dan pemahaman adalah kunci untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat," tutup Akris. (*) Agus
GUBERNUR
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini