Notification

×

Iklan

Iklan


Bertarung Di Pilkada Bangkep, Inilah Sepak Terjang Eva Bande

Rabu, 07 Agustus 2024 | Agustus 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-07T08:35:28Z
Infoselebes. Bangkep - Nama Eva Susanti Bande muncul dikalangan masyarakat sebagai sosok yang di gadang-gadang akan bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah.

Berlatang belakang sebagai aktivis agraria dan HAM, yang telah melalang buana dalam dunia pergerakan sosial. Perempuan berumur 45 tahun itu sangat diperhintungkan ketika masuk dalam bursa pencalonan Kepala Daerah di Pulau Peling (sebutan lain Bangkep).

Betapa tidak, rekam jejaknya dalam soal mengorganisir, mengadvokasi dan berdemontrasi dalam memperjuangkan hak-hak para petani yang ditindas oleh penguasa modal, membuat perempuan lulusan Sosiologi Universitas Tadulako tahun 1998 itu harus berurusan dengan aparat penegak hukum. 

Bahkan dirinya pernah merasakan bagaimana dingin jeruji besi, disaat melakukan pendampingan kepada para petani Toili yang berkonflik dengan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS) di Kabupaten Banggai. Kejadiannya tahun 2010, berawal dari protes para petani yang berujung pembakaran alat berat milik perusahaan.

Di vonis selama empat tahun hukuman penjara atas tuduhan provokasi, Ibu tiga anak itu hanya menjalani kurungan badan selama satu tahun. Hal itu dikarenakan angin segar keadilan menghampirinya dalam bentuk pemberian Grasi dari orang no satu di Republik ini Presiden Joko Widodo.


Presiden Jokowi menilai Eva layak dibebaskan dari penjara. Bagi Jokowi, saat melakukan unjuk rasa, Eva hanya menggunakan hak menyampaikan pendapat. Hak ini telah dilindungi undang-undang.

Sebelumnya Eva juga terlibat aktif dalam melakukan kerja-kerja perlindungan dan pendampingan perempuan korban kekerasan fisik dan seksual.

Pada tahun 2002 Eva mendirikan Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulawesi Tengah (KPKP-ST) yang menjadi organisasi perempuan pertama di Kabupaten Poso pasca konflik.

Di Tahun 2018 Eva pernah menjadi pembicara di markas besar PBB di New York Amerika Serikat untuk perempuan yang berjuang atas keadilan. Dan Tahun 2021 dirinya kembali diundang Pemerintah Amerika Serikat selama sebulan dalam isu lingkungan serta dunia industri ekstraksi.

Dari rentetan perjuangan itu, di tahun 2022 pada peringatan Hari Tani Nasional (HTN) Partai Buruh bersama Serikat Petani Indonesia (SPI ) memberikan penganugerahan pahlawan dan tokoh pejuang agraria kepada dirinya.

Sebelumnya juga Eva mendapat penghargaan Yap Thiam Hien Award (YTHA) pada Tahun 2018. Sebuah penghargaan yang juga diterima oleh tokoh aktivis lainya seperti Marsinah pada Tahun 1993 dan Widji Thukul pada Tahun 2002.

Kini, Koordinator Front Rakyat Advokasi Sawit (FRAS) Sulawesi Tengah itu, memantapkan dirinya untuk kembali bertarung dalam dunia politik (Pilkada) yang sebelumnya mencalonkan sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sulawesi Tengah.

Sosok Eva yang sering bergelut dengan para petani atau masyarakat kecil di yakini mampu membawa masyarakat Banggai Kepulauan, yang nota benenya berprofesi sebagai petani dan nelayan untuk bisa sejahtera.

Eva sangat mengenal karakteristik masyarakat Banggai Bersaudara terkhususnya Banggai Kepulauan. Karna dirinya bukanlah pendatang baru yang Aji Mumpung pada saat pesta demokrasi, tapi Eva seorang Putri yang lahir dari rahim Babasal (Banggai, Balantak, Saluan).

Sebagai seorang anak tentunya akan berusaha dan berjuang untuk melakukan yang terbaik terhadap daerahnya. Dengan berbekal segudang pengalaman dan prestasi di kancah Nasional maupun Internasional, Eva telah siap mencurahkan Visi-Misinya untuk bertarung di Banggai Kepulauan.


Samsir
GUBERNUR
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini