Infoselebes.com. Bangkep - Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) melalui Dinas Perikanan menggelar Gerakan mengangkut sampah yang terdapat di Teluk Bongganan Salakan, pada Rabu (14/8/2024) kemarin.
Kegiatan yang di beri nama Bulan Cinta Laut (BCL) itu, di buka oleh Bupati Bangkep yang diwakili asisten II Edison Moligai.
“Bulan Cinta Laut ini merupakan gerakan mengajak masyarakat untuk mencintai dan menjaga laut. Gerakan cinta laut ini menginginkan laut yang nyaman dan bersih,” kata Edison.
Setelah sambutan Bupati yang di bacakan asisten II tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan peserta yang terdiri atas para nelayan dan pegawai dinas perikanan berpencar dengan menggunakan perahu motor serta sepeda motor untuk mencari titik terkumpulnya sampah di pinggir teluk Bongganan.
Sekitar 1 jam lebih peserta memungut sampah dan memasukkan sampah plastik ke dalam karung, hasil yang didapatkan cukup banyak yaitu 102 karung dengan total berat 3,06 ton. Setelah itu diangkut ke dalam mobil truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Selanjutnya, Dinas Perikanan memberikan hadiah kepada KUB (Kelompok Usaha Bersama) Padakawang sebagai juara pertama yang berhasil mengangkut sampah paling banyak dengan jumlah sampah 21 karung, diikuti KUB Katambak dengan 20,5 karung, lalu KUB Sinar Baka dengan 16 karung.
Sedangkan nelayan yang paling banyak memungut sampah yaitu Sunarko dari Padakawang dengan 7,5 karung, lalu Fadli dan Kardi dengan 6,5 karung, kemudian Kifli dan Aco sebanyak 6,5 karung.
Setelah penyerahkan hadiah, dilanjutkan dengan edukasi mengenai Gerakan peduli lingkungan perairan oleh Kadis Perikanan Ferdy Salamat. Dalam presentasinya, dia menjelaskan dampak dari sampah plastik yang membunuh hewan-hewan laut, diantaranya paus hingga penyu.
“Terdapat 800 spesies laut yang terdampak akibat sampah plastik di laut. Apalagi saat ini ditemukan adanya plasik berukuran mikro yang berbahaya bagi Kesehatan manusia,” ungkap Ferdy.
Idhin Masa Ketua LSM GAM yang sempat diundang untuk menjadi pembicara, menjelaskan terkait pengalaman mereka yang telah sepuluh tahun bekerja untuk membersihkan sampah di Teluk Lalong, dengan mengajak semua pihak antara lain Kepolisian, TNI dan Instansi Pemerintahan.
" Gerakan berawal dari para relawan yang berangkat dari meja bundar (perkumpulan tukang mabuk). Malamnya kami minum-minum siangnya kami memungut sampah,” kata Idhin.
Sementara itu, Zikran dari Burung Indonesia berharap para pihak perlu memikirkan tindak lanjut dari kegiatan Bulan Cinta Laut (BCL) ini, sehingga menjadi gerakan moral, yang nantinya akan membangun kebiasaan masyarakat seputar Bongganan untuk betul-betul mencintai laut dan memiliki budaya bersih laut.
Diketahui kegiatan tersebut berkolaborasi juga dengan beberapa NGO yaitu Burung Indonesia, Blue Alliance, Yayasan LINI (Alam Indonesia Lestari) dan Yayasan Pesisir Lestari.
Selain itu juga menghadirkan sekitar 114 relawan, yang terdiri atas staf Dinas Perikanan, Koramil, Penyuluh perikanan, Asisten Bupati, Lurah Salakan, Kepala Desa Baka, Bongganan, dan Tompudau, serta SMA, SMK, dan SMP Ngeri se Salakan, dan kelompok Nelayan Desa Baka, Desa Bongganan.
Samsir