infoselebes.com, Palu - Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah bagi Indonesia, terutama Sulawesi Tengah, dengan digelarnya Pilkada serentak yang akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati untuk periode lima tahun ke depan pada 27 November 2024.
Agung Trianto S.M, Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sulawesi Tengah (EW LMND Sulteng), menyambut positif momen penting ini. Menurutnya, Pilkada bukan sekadar ritual demokrasi lima tahunan, melainkan momentum strategis untuk memilih pemimpin yang akan menentukan nasib masyarakat Sulawesi Tengah.
"Momentum besar ini harus kita sambut dengan riang gembira. Ini lebih dari sekadar ritual bilik suara lima tahunan. Ini adalah momen perubahan yang strategis," ujar Agung Kepada infoselebes.com, Pada, Rabu (31/07/2024).
Ia menambahkan, "Momentum ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk memilih siapa yang akan berkuasa dan mengendalikan nasib-nasib kita ke depannya. Kita tidak boleh memaknai Pilkada hanya sebagai ritual demokrasi belaka, tetapi sebagai kesempatan emas untuk membawa perubahan positif bagi Sulteng."
Agung menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam menyambut Pilkada serentak ini, terutama dalam menghadapi isu-isu identitas, hoaks, dan konflik antarpendukung. "Penting bagi kita, terutama generasi muda, untuk mengambil peran aktif dan memberikan penyadaran politik kepada masyarakat," tambahnya.
Menurut data KPU Sulteng yang dirilis pada 14 Agustus 2023, lebih dari dua juta pemilih di Sulawesi Tengah berasal dari generasi Z dan milenial, dengan 442.016 pemilih berusia 17-24 tahun dan 711.391 pemilih berusia 25-39 tahun. "Ini adalah kekuatan bersama. Era kita, masa kita untuk menentukan arah daerah kita ada di tangan kita hari ini," kata Agung.
Agung juga menggarisbawahi pentingnya Pilkada sebagai momen untuk mengkonsolidasikan internal organisasi dan memperkuat ide-ide kebangsaan. "Untuk itu, momentum Pilkada serentak ini, akan kita manfaatkan sebagai ruang, selain mengkonsolidasikan internal, memperkuat organisasi kita (LMND), untuk memperkuat ide-ide kebangsaan, agar mampu memberikan konsepsi-konsepsi yang membangun," jelasnya.
Pilkada serentak 2024 akan digelar di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Agung berharap Pilkada kali ini bisa menjadi ajang pertarungan gagasan untuk kemajuan Sulawesi Tengah, dengan fokus pada isu-isu seperti kemiskinan, stunting, pendidikan, konflik agraria, dan problem lainnya yang memajukan kesadaran rakyat dalam memilih pemimpin daerah.
"Kami berharap Pilkada serentak ini menjadi ajang pertarungan gagasan untuk kemajuan daerah Sulawesi Tengah. Isu-isu seperti kemiskinan, stunting, pendidikan, dan konflik agraria harus menjadi perhatian utama," ujar Agung.
Dalam beberapa tahun terakhir, Sulawesi Tengah menghadapi berbagai tantangan serius. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng, sebanyak 4.509 siswa SMA atau sederajat putus sekolah per Mei 2023. Sementara itu, persentase penduduk miskin meningkat menjadi 12,41 persen pada Maret 2023, naik 0,11 persen poin dari September 2022, dan 0,08 persen poin dari Maret 2022.
Angka putus sekolah yang tinggi menjadi perhatian utama, menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah dalam sektor pendidikan yang harus diselesaikan. Pendidikan adalah kunci utama dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan siap memimpin.
Selain itu, Agung juga mencatat bahwa dalam dua tahun terakhir, terdapat 48 konflik agraria di Sulawesi Tengah, baik yang dilaporkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), masyarakat, maupun pemerintah kabupaten/kota. Konflik-konflik ini menunjukkan bahwa masih banyak masalah mendasar yang harus diselesaikan untuk mencapai keadilan sosial.
"Ada anomali yang terjadi di Sulawesi Tengah yang harus dicatat oleh calon gubernur dan bupati. Apalagi, Sulawesi Tengah adalah salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional serta menjalankan program hilirisasi dan industrialisasi," tegasnya.
Menurut Agung, program hilirisasi dan industrialisasi yang dijalankan di Sulawesi Tengah harus diiringi dengan kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil dan memastikan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, Sulawesi Tengah memiliki peran penting sebagai salah satu penyumbang ekonomi nasional. Namun, pertumbuhan ekonomi harus diimbangi dengan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Yang paling penting dalam momentum politik ini adalah meletakkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat Sulawesi Tengah di atas segalanya," tutup Ketua EW LMND Sulteng tersebut.
Editor : Sofyan