Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Direktur Utama RSUD Undata, Hery Mulyadi, Kepala Dinas Sosial, Sitti Hasbiah N. Zaenong, Kadis Pendidikan, Yudiawati Vidiana, Anggota DPRD Provinsi Sulteng, Elisa Bunga Allo, perwakilan perangkat daerah, serta orang tua dan anak-anak.
Pekan Imunisasi Nasional Polio ini diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Kesehatan, sebagai upaya melindungi anak-anak dari penyakit polio dan penyakit menular lainnya. Berdasarkan penilaian risiko dari World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk dalam wilayah risiko tinggi penularan Polio dengan 84 persen provinsi dan 78 persen kabupaten/kota masuk kategori tersebut.
Dalam sambutannya, dr. I Komang Adi Sujendera menyatakan bahwa polio merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, karena dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. "Saya menyambut gembira pencanangan pekan imunisasi polio tahun 2024 di wilayah Sulawesi Tengah," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pencegahan dan pemberantasan polio melalui program imunisasi sangat penting dan strategis. Kadinkes mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen memastikan agar semua anak di Sulawesi Tengah mendapatkan vaksinasi polio secara lengkap dan tepat waktu.
"Mari kita bersatu padu, saling bahu-membahu, dalam upaya mencapai target cakupan imunisasi polio yang optimal di Provinsi Sulawesi Tengah agar anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat, terhindar dari ancaman penyakit polio," harapnya.
Pekan Imunisasi Nasional Polio ini akan berlangsung dalam dua putaran. Putaran pertama dimulai hari ini, 23 Juli 2024, dan putaran kedua akan berlangsung dari 6 hingga 12 Agustus 2024. Targetnya adalah mencapai cakupan 95 persen dari jumlah sasaran 434.587 anak usia 0-7 tahun pada setiap putaran.
