“Festival Kurikulum Merdeka adalah momentum kolaborasi dan inovasi dalam menciptakan pendidikan yang bermakna bagi generasi mendatang,” sebutnya pada pembukaan acara, Kamis siang (4/7).
Dengan festival ini lanjutnya dapat memantik ekosistem belajar yang kreatif, inovatif dan relevan dengan tuntutan zaman guna mencetak insan mandiri, kompeten dan berdaya saing.
“Mudah-mudahan agenda seperti ini terus ditingkatkan supaya kualitas anak bangsa di Sulawesi Tengah, kita harapkan bisa menjadi penentu pembangunan Sulawesi Tengah di masa-masa mendatang,” harapnya berpesan.
Agar kegiatan ini lebih bergema ke masyarakat maka saran asisten ke BPMP, supaya acara seperti ini dihadirkan pada momen-momen penting seperti peringatan HUT provinsi, HUT kemerdekaan ataupun peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Hadirkan di momen-momen seperti itu supaya bisa dikenal luas ke masyarakat,” usulnya ke panitia.
Sementara Dr. Herawati selaku penanggungjawab acara menuturkan Festival Kurikulum Merdeka adalah potret cerita lewat foto dan video yang dibuat peserta tentang implementasi kurikulum merdeka belajar.
Karya-karya yang dipamerkan, berasal dari para peserta yang masuk dalam sejumlah nominasi penghargaan yang dilombakan.
Ia pun berharap semoga Festival Kurikulum Merdeka sukses menjadi sarana belajar dan sharing yang inspiratif.
“Kita ingin implementasi kurikulum merdeka oleh satuan pendidikan, guru dan orangtua bisa dibagikan ke orang lain,” harapnya optimis.
Hadir bersama asisten di pembukaan festival, Kepala BPMP Sulteng bersama jajaran, para kepala dinas pendidikan kabupaten kota, peserta festival dan mitra kerja.
(Foto & Naskah: Ro Adpim Setdaprov Sulteng)
