Infoselebes.com, Palu - Realisasi pekerjaan fisik pada kegiatan Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) yang menjadi bagian dari kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Provinsi Sulawesi Tengah telah mencapai tahap akhir.
Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah berinisiatif memfasilitasi Pemerintah Daerah agar dapat melakukan integrasi dan sinkronisasi aset hasil kegiatan dengan menggelar kegiatan bertema "Workshop Keberlanjutan dan Penataan Kelembagaan Aset Hasil Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di Kota Palu".
Kegiatan yang digelar pada Selasa (25/06) pagi ini, dihadiri oleh berbagai pihak terkait yakni, Walikota Palu yang diwakili oleh sekretaris Daerah Kota Palu, Kepala BPPW Sulawesi Tengah, OPD Kota Palu serta Konsultan dan Stakeholder terkait.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah, Baskoro Elmiawan, dalam sambutannya mengungkapkan Aset Hasil Rehab-Rekon Pascabencana Sulawesi Tengah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR di Kota Palu dikelompokkan dalam empat (4) kategori, yaitu Infrastruktur Permukiman, Sanitasi, Prasarana Air Bersih, serta Sarana & Prasarana Persampahan.
Ia juga menyampaikan, aset hasil rehab-rekon pascabencana sulawesi tengah tersebar di tujuh (7) lokasi Hunian Tetap (Huntap) yakni, Huntap Kawasan Talise, Tondo 1, Tondo 2, Duyu, Petobo, Huntap Satelit Balaroa dan Talise Panau.
Kegiatan ini diharapkan dapat menemukan langkah-langkah konkret yang dapat diimplementasikan dalam penataan kelembagaan aset, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Palu. ()