infoselebes.com, Palu - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah, didampingi oleh Kepala Bidang Riset, Inovasi dan Teknologi Daerah, Hasim R., menerima kunjungan Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Lukman, M.Ag, yang juga merupakan Ketua Tim Peneliti “Sejarah Syiar Islam di Sulawesi Tengah oleh Datokarama.” Pertemuan ini berlangsung di ruang kerja Kepala Brida pada Selasa (11/06/2024).
Dalam kunjungannya, Prof. Lukman menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Tengah dan Kepala Brida Provinsi yang telah mempercayakan UIN Datokarama sebagai pelaksana riset tentang Datokarama. Prof. Lukman mengungkapkan bahwa pelaksanaan riset ini diharapkan mampu menjawab tiga problem utama yang mengitari kajian-kajian tentang Tokoh Datokarama, yang dikenal juga dengan nama Abdullah Raqie.
Ketiga problem yang dimaksud adalah:
Problem Penanggalan Kedatangan Datokarama: Terdapat tiga versi berbeda mengenai tahun kedatangan Datokarama di pesisir Teluk Palu, yaitu versi Emil Salim (1650), versi Haliadi Sadi & Syamsuri (1606-1650), dan versi Nurdin & Harsul Maddini (1670).
Problem Sumber Sejarah: Sumber sejarah tertua mengenai historiografi kedatangan Islam dan Datokarama adalah karya Albert Christiaan Cruyt dan Nicolaas Adriani yang diterbitkan pada tahun 1912. Hingga kini, belum ada sumber sejarah yang lebih dekat dengan periode abad XVII yang diidentifikasi sebagai masa kedatangan Datokarama.
Problem Perspektif atau Pendekatan Kajian Sejarah: Meski Datokarama diakui sebagai ulama dari Minangkabau, ia belum diposisikan sebagai bagian dari komunitas diaspora Sumatera Barat yang menyebar ke berbagai pulau di Nusantara.
Menanggapi hal tersebut, Faridah Lamarauna, Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Rektor dan tim riset. Ia juga menegaskan bahwa Gubernur H. Rusdy Mastura sangat mendukung pelaksanaan riset ini dan telah menyediakan anggaran yang diperlukan. Riset akan dilaksanakan mulai Juni hingga November 2024, dengan rincian anggaran termasuk pengumpulan dokumen di Belanda, Sumatera Barat, dan Jakarta.
"Harapannya, riset ini dapat menentukan waktu kedatangan Datokarama berdasarkan sumber sejarah yang lebih dekat dengan periodenya, serta merekonstruksi sejarah penyebaran Islam dari pesisir barat Pulau Sumatera ke Pesisir Teluk Palu melalui pendekatan diaspora," jelas Faridah Lamarauna.
Menutup pertemuan, Faridah menambahkan bahwa hasil riset akan dipublikasikan dalam bentuk artikel, buku, dan video yang akan disebarluaskan melalui saluran media komunikasi publik resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Editor : Sofyan
Source : PPID BRIDA Prov. Sulteng