Infoselebes.com, Bali - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri jamuan makan malam sebagai pembuka acara dalam rangkaian World Water Forum (WWF) 2024. Ia hadir dan duduk bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju pada acara yang berlangsung di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali pada Minggu (19/05/2024) malam.
Selaku tuan rumah, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyambut para kepala negara serta delegasi tamu undangan WWF ke-10 ini, termasuk saat agenda gala dinner berlangsung. Dalam sambutannya, ia mengutarakan harapan dengan adanya agenda ini bisa membawa semangat bersama dalam memperbaiki lingkungan.
Hal yang dibicarakan dalam WWF ke-10 ini yakni terkait kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia. Menurut Menteri AHY hal tersebut menjadi tantangan bangsa-bangsa di dunia. Semangat yang diusung melalui forum ini yaitu ingin mencari solusi bersama dengan 149 negara lainnya yang hadir untuk mengatasi kelangkaan air bersih.
Jika salah satu tantangan tersebut teratasi, maka Menteri AHY berharap dapat dihadirkan _water security_ yang di dalamnya termasuk Indonesia. Dengan demikian, masyarakat di dunia termasuk Indonesia tidak akan pernah kesusahan dalam hal air.
Seraya menyantap hidangan makan malam, Menteri AHY menikmati hiburan yang juga mengiringi jalannya acara jamuan makan malam. Hiburan dimulai dengan suara teduh gitar Sape khas Suku Dayak, Kalimantan Timur yang membawakan instrumen lagu pop Indonesia dan mancanegara. Menteri AHY juga menyaksikan tarian khas dari sejumlah daerah seperti Bali yangditampilkan sebagai tarian pembuka, kemudian tarian Sumbawa khas Nusa Tenggara Barat dan Melayu yang menambah kental nuansa Nusantara.
WWF ini sendiri merupakan forum internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia. Adapun para kepala negara dan delegasi yang hadir pada malam ini dijamu dengan hidangan tradisional serta pertunjukan budaya khas nusantara. (LS/PHAL)
Sumber : Biro Humas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
