ilustrasi |
Infoselebes.com. Bangkep - Pencaipan gemilang kembali diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kali ini, pemerintahan Bangkep di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Ihsan Basir memperlihatkan keseriusan dalam memperhatikan kesehatan dan keselamatan Ibu Hamil (Bumil) dan janin.
Capaian itu sebagaimana dilihat dari data Segizi Terpadu yang merilis persentase "Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Mendapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Sulteng pada Triwulan IV Tahun 2023".
Data itu menempatkan Kabupaten Bangkep pada posisi puncak dengan persentase 100 persen bersama dua daerah lainnya, yakni Kabupaten Toli-Toli dan Kota Palu.
Sementara sepuluh daerah lainnya di Sulteng finish dengan persentase di bawah 100 persen.
Diketahui, KEK merupakan kondisi malnutrisi yang mengakibatkan Bumil mengalami kekurangan gizi berupa kalori dan protein.
Hal itu patut diperhatikan. Sebab jika tidak bisa meningkatkan risiko anemia, perdarahan, persalinan prematur, persalinan sulit, dan infeksi pada Bumil.
Sedangkan dampaknya terhadap janin atau bayi yang dikandung berupa ancaman keguguran, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia, mati dalam kandungan, hingga Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Resiko akhirnya adalah, potensi peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia, khususnya di Sulteng.
Melalui program PMT untuk Bumil KEK, pemerintahan Bupati Ihsan Basir menginginkan tercapainya pemulihan status gizi pada Bumil KEK dan bayi di Bangkep.
Alhasil, nutrisi, kalori, dan kebutuhan vitamin Bumil selama menjalani proses kehamilan dapat memperbaiki tumbuh kembang balita dikemudian hari, serta terhindar dari resiko gizi buruk maupun stunting.
Keberhasilan it tak terlepas dari intervensi Pemkab Bangkep melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perubahan (APBD-p) tahun 2023.
Sosok Ihsan Basir memang akrab dengan anak-anak. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung denhan anak-anak, baik kegiatan sosial pemerintahan maupun non pemerintahan.
Baginya, anak-anak merupakan pilar pendukung terciptanya generasi penerus yang memiliki potensi dan harapan membawa perubahan positif bagi kemajuan daerah.
Ihsan bahkan juga memperhatikan hubungan ayah dengan anak melalui gerakan 'Malane Mola' atau 'Laki-Laki Bisa'.
Subtansi dari gerakan ini ialah mendekatkan hubungan ayah dan anak.
"Memberikan kepedulian dan perhatian kepada anak adalah investasi jangka panjang untuk memastikan kemajuan dan keberlanjutan daerah ini," pungkasnya.
Samsir