Notification

×

Iklan

Iklan


TANPA AHMAD ALI, PILGUB SULTENG 2024 TIDAK AKAN MENARIK.

Rabu, 17 April 2024 | April 17, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-17T11:23:04Z

Oleh: IBRA AHMAD NUSANTARA (Ketua DPKc PRIMA Palu Timur)

Ahamd Ali, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, peruntungan di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Jakarta menuju ke DPRRI pupus, kartu politiknya hidup kembali setelah menyatakan siap bertarung untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulteng 2024.

Jalan menuju panggung Pilgub untuk Ahmad Ali bukan putusan yang tetiba muncul, sejak terpilih sebagai anleg DPRRI Dapil Sulteng periode pertama, hasrat ini sudah pernah terlaksana dalam bentuk tindakan, sebab pertimbangan di luar politik langkah itu tidak dilanjutkan.

Selain struktur Partai NasDem, Ahmad Ali menjabat dua organisasi yang berfungsi baik sebagai penyangga dukungan. 

Pertama, sebagai ketua wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI), dengan organisasi sosial kemasyarakatan ini saja, Ahmad Ali mudah menyebarkan popularitasnya sampai kekampung-kampung, khususnya tempat ibadah, ada ucapan selamat idul fitri sebagai ketua DMI.

Tambahan lain, organisasi sosial ini bisa membuat kegiatan seperti umroh dan paket sembako untuk marbot masjid. Kegiatan sosial tersebut masih dibolehkan selama belum memasuki tahapan kampanye.

Kedua, sebagai ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Tadulako. Dengan ratusan ribu alumni tersebar diseluruh level jabatan sipil kabupaten Kota di Sulteng, konsolidasinya pun sudah dimulai baik oleh Ahmad Ali.

Secara tidak langsung IKA Untad, baik pra Pilgub maupun setelah pendaftaran Paslon bulan Agustus mendatang. Berperan sebagai penggerak ceruk suara juga bertindak sebagai telik sandi, informasi berasal dari tangan pertama langsung sampai kepada Ahmad Ali, sekian banyak informasi yang terpenting berasal dari rezim politik yang berkuasa saat ini. Banyak arus data informasi menohok kejantung lemah Rezim Rusdy-Ma'mun yang siap digunakan oleh Ahmad Ali.

Pilgub Sulteng 2024 semacam batleground untuk Ahmad Ali, tanpa jabatan legeslatif ataupun eksekutif, jabatan bergengsi di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tidak akan berguna banyak, tarung kali ini Ahmad Ali dua kali jor-joran dan allout .

Hantu tarung masa lalu masih mengikat kaki Ahmad Ali, hantu itu adalah Anwar Hafid. Walau keduanya berasal dari Wosu, kompetisi Pilkada Morowali--Ahmad Ali versus Anwar Hafid--menempatkan Anwar Hafid pemenang semacam nokhta hitam yang melekat diingatan semua orang. 

Agar memori itu hidup kembali, Anwar Hafid bersanding dengan elit lembah Palu untuk Pilgub Sulteng 2024, pilihan cerdik dan mematikan.

Politik adalah seni kemungkinan, salah satunya kemenangan Ahmad Ali pada Pilgub Sulteng 2024 maka mitos jabatan gubernur akan terpecahkan.
GUBERNUR
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini