Notification

×

Iklan

Iklan


Masyarakat Adat Taa Wana Di Salubiro Morut Lakukan Pemetaan Wilayah Adat

Minggu, 12 November 2023 | November 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-12T12:54:50Z

Infoselebes.com. Morut
- Pengurus Daerah (PD) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Taa Wana Raya Kabupaten Morowali Utara melaksanakan Sosialisasi Pemetaan Partisipatif dan Musyawarah Komunitas Tentang Wilayah Adat Kajumarangka di Desa Salubiro Kecamatan Bungku Utara.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari mulai dari tanggal 9 sampai dengan 10 November itu, dihadiri oleh sejumlah Masyarakat Adat antara lain Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Tokoh Adat dan Pemerintah Desa setempat.

Ketua PD AMAN Taa Wana Raya Eldius Dju'u mengatakan, pemetaan partisipatif adalah langkah maju untuk memperjelas wilayah-wilayah adat Kajumarangka yang berada di Desa Salubiro dan Desa Lemo.

" Selama dua hari Masyarakat Adat diberikan pengetahuan dalam bentuk sosialisasi terkait cara pemetaan tersebut," katanya.

Selanjutnya, Masyarakat Adat melakukan musyawarah untuk memastikan Wilayah-wilayah Adat yang belum dipetakan. Padahal secara turun temurun telah mereka lestarikan bahkan dikelola sebagai sandaran hidup. 

Pemerhati Masyarakat Adat Sulawesi Tengah, Noval A Saputra sebagai fasilitator pada kegiatan itu menjelaskan, pentingnya pemetaan partisipatif sebagai bentuk antisipasi atas ekspansi korporasi (perusahaan) yang ingin melakukan eksploitasi sumber daya alam.

Dibanyak kasus, masuknya Perusahaan yang merambah Hutan atau Wilayah Adat dalam skala besar, acap kali menimbulkan konflik agraria, ekonomi, sosial, budaya bagi Masyarakat Adat. Bahkan ketika Masyarakat Adat mempertahankan tanah leluhurnya, seringkali dikriminalisasi, ditangkap dan dipenjarakan.

" Dari pemetaan wilayah adat, maka akan didorong Peraturan Daerah tentang perlindungan dan pengakuan Masyarakat Adat," ucapnya.

Kades Salubiro Sofyan Pandjo sangat berterimaksih atas kegiatan sosialisasi pemetaan partisipatif yang diselenggarakan oleh AMAN. Karna membuka wawasan, bahwa betapa pentingnya menjaga wilayah adat demi kelangsungan masyarakat adat itu sendiri.

Apalagi kata Kades, diwilayah yang dipimpinnya itu sampai saat ini masih menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya masyarakat adat Taa Wana sebagai bentuk kearifan lokal.

" Kami sangat terbantukan karna selama ini wilayah adat kami belum pernah dipetakan" ungkapnya.


Samsir
GUBERNUR
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini