Infoselebes.com, Morut - Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Molino pengurus Koperasi Mujur Jaya Molino Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara memiliki jabatan rangkap, tujuh tahun sebagai Ketua juga salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN), diduga banyak meninggalkan tugas utama demi sebuah bisnis yang menjanjikan.
Diketahui Koperasi Mujur Jaya Malino yang disuplai dana puluhan miliar dari perusahaan perkebunan PT. Agro Nusa Abadi (ANA) yang non HGU itu memiliki sekitar 500 lebih anggotanya.
Adalah Agustinus Batulapa S.Pd, SD Kepala Sekolah (ASN), di SLB Negeri Malino yang lebih fokus mengurusi kebun sawit. Tak hanya itu fasilitas sekolah digunakan sebagai kantor koperasi perkebunan CPP (calon petani plasma).
"Ya sudah cukup lama koperasi PT ANA berkantor di SLB itu, dan ada sekitar 500 anggota yang kebanyakan masyarakat namun sangat di sayangkan kewenangan kepsek yang mengunakan ruang fasilitas sekolah tanpa melaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng," kata sumber yang tidak mau di sebut namanya kepada media belum lama ini.
Menurutnya lagi, ASN tersebut lebih banyak fokus di perkebunan dalam mengawal panen buah untuk di jual ke perusahaan lain.
Kepala Desa Molino membenarkan adanya ruangan khusus di sekolah yang di fungsikan sebagai kantor koperasi Mujur Jaya Molino berdasarkan hasil kesepakatan bersama anggota koperasi.Seiring waktu kantor baru telah ada, namun koperasi itu masih tetap juga berkantor di sekolah karena fasilitasnya lengkap.
Sementara di konfirmasi di kediamannya, Jumat (27/10/2023), Agustinus Batulapa selaku Kepala SLB Negeri Molino mengatakan adapun ruangan yang dijadikan koperasi itu dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
"Jadi ruangan itu tidak ada sewa menyewa hanya digunakan untuk kepentingan orang banyak, karena kita juga sudah punya gedung usaha sendiri, cuman karena terkait jaringan tidak ada, kami masih pakai ruangan tersebut," terang Agustinus Batulapa
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, Yudiawati menyampaikan akan memanggil oknum Kepsek tersebut.
"Nanti saya panggil untuk klarifikasi," tulis Kadis via whatsApp. ** (Agus)
