Infoselebes.com, Morut - Warga masyarakat Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulteng sejak beberapa waktu lalu mengeluhkan maraknya aksi pencurian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit langsung dari pokoknya. Mereka menganggap aksi kejahatan itu tanpa ada sentuhan dari aparat penegak hukum.
"Kami di buat resah atas maraknya pencurian buah sawit ini. Padahal, kejadian ini sudah banyak yang melaporkan ke aparat penegak hukum (APH), namun belum di lakukan tindakan," kata salah satu petani yang tak mau disebutkan identitasnya kepada media, Sabtu (28/10).
Selain itu, pencurian buah sawit oleh oknum tak bertanggung jawab terjadi di lahan milik H Bakri (kelompok Batara Indra) yang terletak di Desa Bungintimbe Kecamatan Petasia Timur.
Dalam keterangan sumber, menyampaikan oknum yang melakukan pengambilan TBS kelapa sawit tersebut mengaku dari kelompok tani rumpun sembilan, yang diperintahkan oleh Kepala Desa Bungintimbe inisial (KN).
Ketua kelompok tani Batara Indra H. Bakri saat dikonfirmasi menyayangkan aksi pencurian kelapa sawit di lokasi miliknya.
Ia menyebut kelompok tani rumpun sembilan tersebut tidak pernah terverifikasi maupun tervalidasi oleh Pemerintah Kabupaten Morowali Utara di tahun 2016 lalu.
Lanjut kata Bakri, aksi pencurian itu tentunya telah melanggar aturan yang telah di putuskan BPN bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali di tahun 2016, bahwa lahan kelompok Batara Indra telah disahkan sesuai surat verifikasi tim pada waktu itu.
"Jadi kepemilikan lahan kelompok kami itu telah diukur oleh BPN di tahun 2016," terang mantan anggota DPRD Morut ini.
Di kutip dari R. Soesilo, tindak pidana pencurian ada dua, yaitu melawan hukum dan melawan hak. Nah kalau kita berbicara hak, tentulah masyarakat harus membuktikan haknya sebelum mereka masuk melakukan aktivitas di atas lahan perkebunan PT. ANA.
Dan sebenarnya kalau untuk menjerat masyarakat kaitannya kepada pencurian buah sawit tersebut, cukup aparat penegak hukum gunakan terjemahan R Soesilo saja.
Terpisah dikonfirmasi via WhatsApp, Kades Bungintimbe Kisran hanya memilih irit menjawab "di cari sumbernya baru di laporkan" (**)
.jpg)
