Infoselebes.com. Bangkep - Warga Desa Boyomoute Kecamatan Liang mendatangi Kantor DPRD Banggai Kepulauan (Bangkep) dalam rangka menyerahkan dokumen penolakan rencana pertambangan batu gamping di wilayah mereka. Rabu (4/10/2023).
Dalam dokumen tersebut terdapat tandatangan dan KTP warga sebagai bentuk penolakan terhadap wilayah konsesi tambang seluas 88 hektar. Selain itu, mereka juga menginginkan agar pihak DPRD segera menyikapi persoalan ini, dengan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP), yang menghadirkan OPD terkait.
" luas wilayah yang akan di tambang tersebut sangat dekat dengan pemukiman. Ini tentunya akan berdampak pada keberlanjutan hidup kami," kata Ketua BPD Boyomoute, Imam.
Tokoh pemuda setempat, Inal Zaman menuturkan DPRD adalah lembaga keterwakilan masyarakat, sehingga kedatangan mereka sebagai bentuk penyampaian aspirasi.
" Kami berharap juga yang duduk di Gedung DPRD Trikora Salakan, bisa merespon apa yang menjadi keluhan masyarakat, terkait penolakan batu gamping yang masif disuarakan," jelasnya.
Ketua DPRD Bangkep, Rusdin Sinaling sangat merespon kedatangan warga Desa Boyomoute dan akan menidaklanjuti dengan mengundang segala pihak antara lain, OPD terkait, Forum Tata Ruang, Pemerhati Lingkungan (NGO) dan masyarakat lingkar tambang.
" Insya Allah secepatnya secara kelembagaan kami akan mengundang berbagai pihak dalam agenda RDP," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga Ketua Komisi I, Irwanto T Bua mengatakan bahwa, rencana pertambangan batu gamping yang masuk di beberapa titik wilayah Bangkep menjadi keresahan masyarakat. Mengingat dampak sosial, budaya dan lingkungan yang timbul dari pertambangan tersebut. Sehingga hal ini perlu disikapi.
Apalagi menurut Iwan Bua, Bangkep mempunyai Perda Perlindungan Karst dan Perda Perlindungan Mata Air. Secara regulasi bertabrakan dengan rencana pertambangan batu gamping.
" Kami dari fraksi Golkar Bintang Persatuan jelas menolak tambang, hal itu disampaikan dalam pandangan fraksi pada saat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Tahun 2022 kemarin ," jelas Iwan Bua.
Samsir