Infoselebes.com. Bangkep - Sejumlah spanduk atau baliho yang bertuliskan " Selamatkan Kawasan Karst Dari Rencana Penambangan " bermunculan dibeberapa titik Kota Salakan Banggai Kepulauan.
Tidak hanya di Kota Salakan, dibeberapa Desa yang menjadi konsesi pertambangan batu kapur, baliho penolakan tambang serta boikot Partai atau Caleg yang mendukung pertambangan, terpasang di wilayah tersebut.
Baliho tersebut seakan mengisyaratkan bahwa ada gelombang penolakan terhadap rencana penambangan batu kapur yang akan beroperasi di Pulau Peling.
Terpisah, Kepala Desa Komba-komba, Ogrisman Kalaeng mengatakan, tidak menutup kemungkinan ketika ada tambang batu kapur di wilayahnya. Maka dipastikan akan terjadi kerusakan hutan dan krisis air.
Apalagi katanya, Desa Komba-komba sendiri mempunyai kawasan konservasi yang luasnya kurang lebih 10 Ha. Dan itu tentunya menjadi pariwisata alam.
" Sehingga kami menolak rencana pertambangan batu kapur yang akan beroperasi di wilayah kami," ucap Kades Komba-komba. (6/9/2023)
Senada dengan hal itu, Kepala Desa Balayon, Gafar Kahar menolak adanya pertambangan batu kapur yang akan masuk beroperasi di wilayahnya, karna akan mengancam lahan pertanian masyarakat dan sumber mata air.
Apalagi Desa Balayon dikenal sebagai Desa penghasil Ubi Banggai yang merupakan tanaman endemik umbi-umbian , yang enak dan langka. Disisi lain terdapat bendungan sungai balayon merupakan aset wisata.
" Ini yang harus kita jaga kelestariannya dan kearifan lokalnya. Apabila ada pertambangan batu kapur, masyarakat mau berkebun dimana," kata Kades Balayon.
Samsir