Notification

×

Iklan

Iklan


19 Desa di Bangkep Terancam Tambang, Walhi : Hentikan Izin Tambang Batu Gamping

Senin, 14 Agustus 2023 | Agustus 14, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-14T08:24:55Z

Infoselebes.com. Bangkep - Sembilan belas desa di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) akan dikuasai perusahaan tambang. Untuk itu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyerukan kepada Bupati Bangkep agar hentikan penerbitan izin lingkungan bagi perusahaan tambang batu gamping yang akan eksplorasi dan produksi.

" Izin lingkungan itu kewenangan Bupati, jadi haruslah bijak mengambil keputusan, pertimbangkan aspek ekologi, sosial, budaya dan ekonomi rakyat yang sudah turun temurun hidup sebagai tanah leluhur mereka di sana," katanya. (14/8/23).

Apalagi, menurut Sunardi, Pemda Bangkep sudah mensahkan Peraturan Daerah Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistim Karst yang dijadikan Pintu Depan Pengelolaan Ekosistim Karst di Sulawesi Tengah. Disisi lain Karst Bangkep masuk dalam 4 besar Kawasan Ekosistim Esenssial di Indonesia. Sehingga hal ini perlu pertimbangan secara matang.


" Ada 3.395.55 hektar yang akan diterbitkan izin lingkungan bagi 28 perusahaan tambang batu gamping berlokasi di 6 kecamatan di 19 desa, yaitu Desa Luksagu, Tonuson, Minanga, Peling Seasa, Komba Komba, Labangun, Seano, Pandaluk, Kambani, Bonepuso, Suit, Sabelak, Balalon, Toitoi, Babang, Lalangmatamaling,Tangkop, Binuntuli, Popidolon," ungkapnya.

Kata Sunardi, semua desa ini berada di kawasan ekosistim karst yang telah dilindungi ekosistemnya yang berbentuk cekungan-cekungan, terdapat bukit-bukit kecil, sungai-sungai yang tampak di permukaan hilang dan terputus ke dalam tanah, ada sungai-sungai di bawah permukaan tanah serta ada endapan sedimen lempung berwarna merah hasil dari pelapukan batu gamping.

Jika izin lingkungan diberikan, ungkap Sunardi, akan berdampak pada kerusakan hutan, mata air, sungai, danau, gua-gua karst, dataran tinggi serta habitat spesies endemik dan karakteristik keanekaragaman hayati yang dilindungi, belum lagi konflik sosial, budaya dan ekonomi rakyat sekitar kawasan dan desa-desa bisa akan terjadi.

Menurutnya, sekitar 95% daratan Bangkep adalah ekosistim karst, ada 124 mata air, 1 sungai bawah tanah dan 103 sungai permukaan, semuanya terhubung dengan karst dan diketahui ada 5 danau, dua diantaranya Danau Paisupok di Kecamatan Bulagi Utara yang sudah terkenal viral, selain itu juga ada Danau Tendetung di Kecamatan Totikum Selatan yang kesemuanya dijadikan ekowisata agrokarst baik danau, gua-gua, air terjun dan pantai.

" Ini semua yang menjadi dasar kekhawatiran kami, mengapa izin lingkungan itu tidak patut diterbitkan dan tidak untuk diberikan pada 28 perusahaan ini," tegas Sunardi.

Diketahui Kabupaten Bangkep terdapat 12 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 141 Desa terdiri atas 342 pulau, 5 diantaranya pulau sedang, luas wilayah 2.488,79 km² berpenduduk 117.526 jiwa, beribu kota di Salakan. Laut jadi sektor utama, terdapat potensi kekayaan alam sebagai penopang kehidupan penduduk Bangkep. Selain hasil laut, perkebunan terutama kelapa, cengkeh, kakao dan jambu mete serta buah-buahan juga menjadi andalan. Luas hamparan laut di wilayah ini lima kali lipat dibandingkan luas daratannya ini tentunya kaya akan keindahan laut, pantai dan pulau-pulau kecil yang mempesona bagi pengembangan wisata bahari.



Samsir

 
gubernur
Iklan-ADS

close
Banner iklan disini