Infoselebes.com, Donggala - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun ajaran 2023/2024 di SMAN 2 Dampelas disesuaikan dengan jumlah ruangan kelas yaitu 12 ruangan kelas.
"Padahal sesungguhnya SMA Negeri 2 Dampelas sendiri masih kekurangan ruang kelas. Kita terpaksa mengunakan perpustakaan dan dua laboratorium yang disekat mengunakan triplek," kata kepala SMAN 2 Dampelas Yuliana Suyuti, S,Pd, M,Pd, Selasa (11/7/2023).
Lanjutnya, dengan membludaknya siswa dari tahun kemarin, kita membutuhkan empat RKB di tambah dengan laboratorium kimia, jadi yang terpakai sekarang untuk proses belajar mengajar kelas 11 di laboratorium biologi yang disekat menjadi dua ruangan bagitu juga laboratorium fisika serta perpustakaan semua terisi jadi ruang belajar siswa.
Selain itu, kondisi 5 kelas yang dibangun tahun 2015 itu sudah mengalami kebocoran pada atap, ditambah lantainya sudah bergeser akibat gempa 2018 lalu.
"Jadi dengan rombongan belajar (Rombel) 16 sekarang ini, kami berharap dapat bantuan rehabilitasi bangunan maupun pembangunan ruang kelas baru agar dapat menyesuaikan dengan rombongan belajar dan agar ruang lab biologi dan ruang fisika bisa kembali digunakan sebagai ruang praktek," ungkap Yuliana.
Terpisah dikonfirmasi via WhatsApp, Sabtu (15/7), Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng, M.Yunus, Hi, Yahya mengatakan saat ini memang masih banyak sekolah yang kondisinya membutuhkan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar, namun berangkat lagi sesuai mekanisme bahwa justifikasi awal itu syarat, harusnya sekolah sudah melakukan sinkronisasi data dapodik paling lambat 31 Agustus 2022 kemarin.
Dikatakannya, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah diawal Agustus itu telah mengundang semua kepala sekolah, beserta operator dapodik. Kata kuncinya karena verifikasi itu empat kali, dimana verifikasi pertama itu murni justifikasi oleh pusat berdasarkan data dari dapodik. Sehingga hasil justifikasi pertama itu menjadi runut sampai final ke justifikasi berikutnya.
"Jadi dari hasil justifikasi awal ini sudah keluar untuk tahun 2024 ada 100 lebih sekolah yang masuk, nanti dilihat lagi karena masih ada syarat berikutnya terkait kelengkapan, kebenaran dan kemuktahiran data, khususnya data sekolah, kondisi lahan yang cukup maupun kondisi aktual bangunannya," terang Yunus. * (Agus)