Ilustrasi |
Infoselebes.com, Sigi - Guru - guru pada sekolah negeri di Kabupaten Sigi mulai mengeluhkan tunjangan sertifikasi tak kunjung cair. Sebab sertifikasi atau TPG ini merupakan salah satu penunjang operasional dalam kehidupan seorang guru.
"Ini sudah masuk bulan Juni, tunjangan sertifikasi belum Kami terima juga, seharusnya dibulan Maret itu sudah ada, dengan persyaratan yang sudah dilengkapi semestinya tunjangan yang biasanya turun per triwulan bisa cair," ucap salah satu guru SD yang enggan disebut namanya kepada media ini.
Hal senada disampaikan guru di salah satu SMPN Kecamatan Marawola, Inisial N, tentang dana tunjangan profesi yang dilakukan pertriwulan. Seharusnya dana bisa turun pada triwulan pertama, Maret kemarin. Namun, kenyataannya sampai saat ini dana belum turun. Terkait dengan persyaratan untuk memperoleh tunjangan sertifikasi, dirinya mengungkapkan sudah memenuhi hal tersebut. Baginya, keterlambatan pencairan tunjangan guru menghambat aktivitas.
"Kami ini kan butuh dana, jika Pemda menunda terus akan berpengaruh bagi saya. sedangkan saya harus membayar uang kuliah anak serta ada cicilan lain," imbuhnya.
Ia bersama guru lainnya berharap agar dana tunjangan sertifikasi bisa segera turun. Sebab, banyak guru honorer yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi guru tersebut.
Sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi melalui Kasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikdas, Elly, S,Sos Senin (12/6/2023) mengatakan berdasarkan rekomendasi pusat masih ada juga beberapa kendala proses administrasi dan verifikasi Kabupaten lain di Papua.
Olehnya terkait sertifikasi guru penerima di Kabupaten Sigi, SK telah terbit, dan ada juga data dapodiknya tidak valid sehingga belum terbaca di pusat.
"Jadi rekomendasi kemendikbud sudah di kemenkeu untuk proses pencairan. Kami sudah siap semua, tinggal menunggu dananya masuk ke kas daerah,"ujar Elly * (Agus)