Infoselebes.com, Sigi - Gelaran Festival Lestari ke- 5 dengan tema "Tumbuh Lebih Baik” resmi dibuka, bertempat di Vila Bukit Doda Indah Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Jumat (23/6).
Dalam pembukaan tersebut Bupati Sigi Mohamad Irwan didampingi Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ma’mun Amir, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sulawesi Tengah, Direktur Smesco Indonesia, Direktur Bidang promosi investasi wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia baru dan Pasifik Kementerian investasi, Staf khusus bidang Peningkatan Pengusaha Nasional Kementerian Investasi, Bupati Sintang selaku Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Bupati Gorontalo yang juga selaku Sekjen lingkar Temu Kabupaten Lestari, Wakil Bupati Gorontalo, Wakil Bupati Siak, Wakil Bupati Bone Bolango, Wakil Bupati Morowali Utara, Wakil Bupati Sigi, Sekretaris Daerah Kab. Sigi, Wakil Wali Kota Palu, mewakili Pemda Sanggau Kepala Bappeda Sanggau, mewakili Pemda Atam staf Ahli Bupati Atam, mewakili Pemda Kapuas Hulu asisten Kapuas Hulu, Asisten Setda Donggala, Forkopimda Kabupaten Sigi, Wakil Ketua pusat Ekonomi dan bisnis Syariah FEB UI, PT Rimba Makmur utama, GIZ, Swadaya/camp, Direktur TFA SEA, Konservana species, perwakilan Kadin Indonesia, Kadin Sulawesi Tengah, kepala OPD Lingkup Pemda Sulteng dan Kabupaten Sigi dan Peserta Festival Lestari.
Dalam sambutannya, Bupati Mohamad Irwan mengatakan, menjadi kehormatan bagi Kabupaten Sigi menjadi tuan rumah Festival Lestari 5. Sejak 2017, kami tergabung ke dalam sebuah asosiasi kabupaten yang berkomitmen untuk membuktikan ekonomi yang berbasis ramah lingkungan dan ramah sosial dapat terbukti nyata melalui gotong royong multipihak. Pertama kalinya, Festival Lestari yang menjadi acara dua tahunan kabupaten anggota LTKL dilakukan secara kolaboratif dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan 109 rekan penyelenggara.
Lanjut Bupati Irwan, perjalanan Sigi hingga di titik sekarang merupakan perjalanan panjang namun bermakna, karena kami berproses dengan banyak kawan seperjalanan seperti Kabupaten Aceh Tamiang, Siak, Musi Banyuasin, Sintang, Sanggau, Kapuas Hulu, Gorontalo, dan Bone Bolango untuk mendorong visi ekonomi lestari yang memastikan lingkungan terjaga dan masyarakat sejahtera.
Kabupaten Sigi terletak di Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan rumah bagi salah satu aset Indonesia dan dunia untuk keanekaragaman hayati dan budaya, Cagar Biosfer Lore Lindu. Karenanya, pola pembangunan hijau juga amat sesuai bagi Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengembangkan potensi aset istimewa ini menjadi roda ekonomi yang dilakukan secara bijak dan berbasis alam. Perwujudan konsep kabupaten yang lestari membutuhkan berbagai inovasi untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat secara berkelanjutan sambil terus menjaga kelestarian 75 persen hutan lindung yang mengelilingi Kabupaten Sigi.
"Untuk mewujudkan kedua hal tersebut, kami telah memperkuat payung hukum kelestarian lingkungan dengan menetapkan Perda Sigi Hijau sejak Agustus 2019. Sigi hijau lahir karena Sigi percaya bahwa lingkungan yang sehat adalah hak asasi dari seluruh masyarakat dan kunci sukses dari kemajuan pembangunan daerah," ujarnya.
Selanjutnya Kabupaten Sigi yang memiliki alam sehat sebagai aset utama, model pembangunan yang mendorong hilirisasi basis alam membuat daerah tidak perlu bergantung pada sektor yang ‘rakus lahan’ dan bisa menghasilkan produk dan jasa bernilai tambah tinggi. Komoditas yang tumbuh baik dengan di alam yang terjaga dengan bantuan petani dan pekebun yang bertanggungjawab seperti kakao, vanili, kelor, kemiri dan kelapa tidak hanya bisa dijual dalam bentuk komoditas tapi juga produk turunan.
Dari aspek pariwisata, Sigi memiliki salah satu spot paralayang terbaik di Asia, yaitu di Puncak Paralayang Wayu. Sigi juga memiliki Danau Lindu yang merupakan bagian Cagar Biosfer Lore Lindu yang memiliki daya tarik khusus untuk para wisatawan, peneliti, dan penikmat keindahan alam.
"Salah satu bagian penting dari Festival Lestari adalah Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam yang merupakan forum bisnis dan investasi pertama di Indonesia yang mengangkat secara serius pendekatan ekonomi lestari dan keterkaitan rantai pasok dengan usaha melindungi keanekaragaman hayati bumi Indonesia," tambahnya.
Bupati berharap, Saudara-saudara di sini dapat menangkap niat baik dan peluang ini, serta dapat berkolaborasi bersama kami. Kami mengajak para pelaku bisnis dan investasi, mitra pembangunan, rekan-rekan pendamping yang hadir pada hari ini untuk saling bahu membahu dalam membuktikan bahwa visi ekonomi lestari yang menjaga alam dan menyejahterakan itu mungkin diwujudkan.
Hari ini, dihadapan seluruh peserta tamu undangan yang menyempatkan hadir langsung baik secara luring maupun daring. Pemerintah Kabupaten Sigi dengan bangga dan terharu atas antusiasme dari semua pihak dalam pelaksanaan Festival Lestari tahun ini, bahwa hingga hari ini kami mendapatkan konfirmasi peserta Festival Lestari yang hadir di Kabupaten Sigi sebanyak 505 peserta yang berasal dari pemerintah nasional, kabupaten, mitra pembangunan, masyarakat sipil, mitra pendanaan, swasta dan akademisi untuk mengikuti seluruh rangkaian festival lestari dari tanggal 21 hingga tanggal 25 mendatang.
Bupati menambahkan dengan terselenggaranya Festival Lestari 5 ini juga, seluruh Kabupaten anggota LTKL bersama dengan para pemangku kepentingan lain bisa saling bertukar ilmu, bergandengan lebih erat, dan menguatkan langkah dalam mewujudkan kabupaten yang lestari untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak berperan dan berkontribusi dalam penyelenggaraan festival ini. Saya berharap, Festival Lestari 5 di Sigi ini berjalan lancar, mampu menjadi jembatan kolaborasi bagi semua pihak yang terlibat, serta bisa membuat kita tumbuh lebih baik," tutupnya. (**)