infoselebes,com, Morut- Pasca dipenjarakannya petani kakak beradik, Gusman dan Sudirman. Serikat Petani Petasia Timur Morowali Utara (Morut) terus memperkuat organisasi untuk menyuarakan keadilan agraria bagi para petani yang berada dilingkar sawit PT ANA.
Ambo Enre salah satu pengurus badan pimpinan Serikat Petani Petasia Timur menegaskan ini adalah bentuk kegagalan pemerintah dalam melindungi rakyatnya dari kejamnya kuasa modal.
" Alih-alih mendapatkan keadilan, justru kawan-kawan kami dipenjarakan," ungkapnya.(5/3/2023)
Para petani yang tergabung dalam empat desa lingkar sawit tak akan gentar dalam mempertahankan dan memperjuangkan keadilan agraria. Karna bagi petani, tanah adalah sumber kehidupan.
" Kami mendesak Pemerintah agar serius dalam menangani penyelesaian konflik agraria," tegasnya.
Sementara itu, Aktivis HAM Sulteng, Noval A Saputra menambahkan peristiwa kriminalisasi bahkan pemenjaraan yang dialami petani, membuktikan bahwa ada inkonsistensi negara dalam memberi jaminan HAM dan Asaz Keadilan terhadap rakyatnya.
Padahal menurutnya, pemerintah sangat getol menggaungkan pencapaian agenda reforma agraria. Namun disisi lain pemerintah juga melakukan pembiaran atas konflik agraria struktural yang korbannya para petani itu sendiri.
" Apalagi PT ANA sejak beroperasi tidak mengantongi HGU. Ini menunjukan cara investasi yang tidak sehat bahkan melakukan pelanggaran HAM terhadap petani," tutupnya.
Samsir