Foto : mahmud yunus |
Infoselebes.com, MORUT - Aktivis Yayasan Toloka, Mahmud Yunus mengecam keras dan meminta pemerintah, serta aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan dan mengusut tuntas kerusuhan yang terjadi di lokasi smelter PT GNI yang mengakibat 2 orang korban jiwa.
" Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Perusahaan harus diperiksa oleh penegak hukum, karna dinilai lalai dalam mengakomodir kepentingan para pekerja sehingga terjadi bentrok," ungkapnya. (17/1/2023)
Selain itu menurutnya, pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang terkesan mengabaikan kewajibannya terhadap pekerja.
"Pemerintah sebagai wujud negara tentu harus menindak secara tegas perusahaan yang tidak mantaati aturan dan hukum yang ada di negara ini, selain itu Pemerintah harus bisa melindungi kehidupan rakyatnya sebagaimana yang di amanatkan dalam konstitusi negara ini," tekannya.
Sebelumnya telah terjadi kerusuhan yang melibatkan tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja asing (cina) di smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) pada Sabtu (14/1/2023) malam.
Kerusuhan ini berawal dari aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja Indonesia, setelah tujuh dari delapan tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan, sekitar 500 orang yang melakukan aksi mogok kerja tersebut ditahan oleh pihak keamanan perusahaan di pos 4 sehingga memicu kemarahan para pekerja.
Samsir