Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Reuters)
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin tidak akan mengadakan
konferensi pers akhir tahun yang disiarkan televisi bulan ini, demikian
disampaikan Kremlin pada Senin, (12/12/2022).
Konferensi pers itu adalah acara pokok dari kalender Putin,
memberinya kesempatan untuk menunjukkan penguasaannya atas isu-isu dan
staminanya. Pada konferensi pers sebelumnya, Putin duduk sendirian di atas
panggung di sebuah auditorium besar untuk sesi tanya jawab dengan wartawan yang
dapat berlangsung lebih dari empat jam.
Pembatalan konferensi pers besar itu dikonfirmasi
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang mengatakan bahwa tidak akan ada
"konferensi pers besar" sebelum tahun baru, demikian dilaporkan Reuters.
Peskov mengatakan Putin akan menemukan cara lain untuk
berkomunikasi dengan wartawan, mencatat bahwa dia telah mengadakan konferensi
pers lainnya, termasuk dalam perjalanannya ke luar negeri.
Pada Jumat, (9/12/2022) lalu, Putin menjawab pertanyaan dari wartawan
saat berkunjung ke ibu kota Kyrgyz, Bishkek.
pembatalan konferensi pers ini kembali memicu
spekulasi tentang kesehatan Putin, yang menurut laporan beberapa media,
mengalami “penyakit yang tidak disebutkan”. Isu mengenai kesehatan Putin yang
memburuk juga beredar media sosial, meski belum dapat diverifikasi
kebenarannya, menurut laporan Newsweek.
Peskov mengatakan Kremlin akan menginformasikan tanggal untuk
acara pers tahunan lainnya, pidato tahunan Putin di kedua majelis parlemen
Rusia, serupa dengan pidato kenegaraan tahunan presiden Amerika Serikat (AS).
Putin juga biasanya melakukan panggilan telepon dengan anggota
masyarakat, yang disiarkan di televisi, yang disebut "Jalur Langsung
dengan Vladimir Putin", yang terakhir diadakan pada Juni 2021.
Konferensi pers akhir tahun lalu berlangsung pada 23 Desember,
hampir tepat dua bulan sebelum invasi dimulai, karena Kremlin menyangkal
tuduhan Ukraina dan AS bahwa puluhan ribu tentara Rusia berkumpul di dekat
perbatasan sebagai pertanda invasi.
Putin menggunakan kesempatan itu untuk mengatakan bahwa Rusia
ingin menghindari konflik dengan Ukraina dan Barat, tetapi membutuhkan
tanggapan "segera" dari Amerika Serikat dan sekutunya terhadap
tuntutannya akan jaminan keamanan.
source : okezone