Palu, Sulawesi Tengah. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sulawesi Tengah gelar Rapat Koordinasi Pokja Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Upaya Memantapkan Program Kerja Penanggulangan HIV-AIDS Tahun 2023. Bertempat di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Sulteng. Rabu (21/12/2022).
Rapat koordinasi pokja KPA Provinsi Sulawesi tengah dilaksanakan berdasarkan rencana kegiatan KPA Sulteng dengan tujuan mengidentifikasi permasalahan dan upaya pemecahannya dalam pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS serta untuk memberikan gambaran upaya penanggulangan HIV/AIDS guna memantapkan program penanggulangan HIV/AIDS tahun 2023.
Dalam sambutan Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Asisten I Ir. Moh. Faizal Mang mengatakan, bahwa upaya pengendalian HIV/AIDS telah dilaksanakan baik tingkat provinsi melalui KPA Sulteng maupun KPA Kab/Kota se Sulawesi Tengah. Namun apa yang telah dilakukan ini masih belum maksimal. Hal ini erat kaitannya dengan komitmen pimpinan daerah yang tentunya hal tersebut diimplementasikan kedalam pokja-pokja termasuk jajaran OPD, masyarakat dan juga elemen-elemen yang berhubungan dalam upaya penanggulangan AIDS.
Dari data Dinas Kesehatan Prov. Sulteng yang ada pada saat ini sampai dengan bulan maret 2022, secara kumulatif kasus HIV berjumlah kurang lebih sekitar 2616 kasus. Estimasi kasus HIV/AIDS Sulawesi Tengah sebesar 4702 kasus, maka kasus yang terungkap pada saat ini baru sekitar 55,63%. Hal ini dikarenakan penularannya lebih dari 90% melalui hubungan seksual yang berisiko baik heteroseksual maupun homoseksual.
Sehubung dengan pertemuan rakor ini, Faizal Mang mengharapkan agar setiap pokja yang hadir dapat menafsirkan permasalahan khususnya dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS serta mencari solusinya. Selain itu juga, Faizal Mang memberikan arahan kepada setiap OPD agar disetiap kegiatan yang dilakukan kiranya dapat menyisipkan materi yang berkaitan dengan HIV/AIDS.
"Saya mengharapkan agar setiap peserta yang tergabung dalam OPD bersama-sama merencanakan program sehingga hasilnya dapat menjadi acuan penyusunan program kerja kedepan" ucap Faizal Mang.
Adapun hasil diskusi pada setiap kelompok pokja yaitu:
1. Pokja Penularan HIV dari Ibu ke Anak
a. Peningkatan kegiatan sosialisasi dilingkungan dasawisma, poliklinik, dan kelas-kelas ibu hamil.
b. Mengikut sertakan remaja dalam program atau pokja pencegahan HIV/AIDS.
c. Pembuatan Mou ataupun surat edaran ke poliknik maandiri dokter atau bidan terkait pemeriksaan HIV/AIDS.
2. Pokja Pencegahan Melalui Transmisi Seksual
a. Pemeriksaan secara berkala terhadap para pekerja luar daerah yang masuk kewilayah Prov.Sulteng.
b. Memberikan peningkatan kapasitas terhadap remaja tentang bahaya seks bebas.
3. Pokja Harm Reduction
a. Melakukan skrining awal dan Sosialisasi tentang dampak buruk pada kasus napza pengguna jarum suntik.
b. Kerjasama dengan lintas sektor.
c. Memberikan edukasi dan peningkatan pengetahuan tentang perilaku seksual yang aman.
4. Pokja PengobatanDukungan Perawatan
a. Melakukan konseling pengobatan ARV dan keperluan terapi serta pendanpingan.
b. Home visit serta melakukan penelusuran LFU dan menginfokan hasil penelusuran kelayanan.
c. Menyiapkan dukungan psikososial untuk memastikan ODIVH baru siap memulai terapi ARV.
5. Pokja Konseling dan Tes HIV Sukarela
a. Sosialisasi dan VCT Mobile.
b. Pelatihan peer education bagi komunitas
c. Melakukan penyuluhan dan deteksi dini
d. Memberikan apresiasi bagi pelaku usaha yang berkomitmen.
6. Pokja Komunikasi Informasi dan Edukasi
a. Sosialisasi tantang penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah penularan HIV/AIDS.
b. Sosialisasi remaja tentang bahaya seks bebas.
c. Penyebaran informasi melalui media elektronik ataupun media cetak
d. Mengadakan bimtek pengembangan organisasi dan kesehatan dengan peserta didik Sekolah menengah atas.
Turut hadir : Perwakilan OPD Prov. Sulteng, Forkopimda, Sekretaris KPA Kab.Sigi dan Kota Palu, Komunitas penggulangan AIDS
Sumber : Humas Pemprov. Sulteng