Sering terjadinya banjir diwilayah kecamatan Parigi Barat, Torue, dikala hujan menerjang, tak lepas dari adanya aktifitas pertambangan tanpa izin (PETI) yang berada di desa Kayu Boko dan Air Panas.
Naasnya, baru-baru ini, banjir yang menerjang sejumlah wilayah di kecamatan tersebut telah merenggut korban jiwa.
Dari adanya aktifitas pertambangan ilegal di desa Kayu Boko tersebut yang telah merusak alam sekitar, terus menuai pro dan kontra.
Beberapa kali pemerintah setempat serta aparat melakukan menertiban di lokasi PETI di wilayah kecamatan Parigi Barat itu.
Namun, berjalannya waktu, aktifitas PETI tersebut kembali dilakukan.
Siapa Oknum Pemodal dibalik PETI desa Kayu Boko?
Dalam sebuah WA Grup forum diskusi Parigi Moutong disebutkan, salah seorang oknum yang di duga menjadi pemain belakang alias pemodal dalam aktifitas PETI di desa Kayu Boko.
WA Grup tersebut beranggotakan dari berbagai pekerjaan, termasuk DPRD Parimo.
Pada Ahad, 28 Agustus 2022 disebutkan aktifitas PETI alias tambang Ilegal di desa kayu boko masih beroperasi.
Disebutkan juga nama seorang oknum pemodal yang katanya 'kebal hukum' sehingga Pemprov maupun Pemda Parimo serta APH maupun NGO bahkan press tidak mampu menghentikan oknum tersebut.
"Intinya tidak ada yang mampu lawan JF atau JY disulawesi tengah ini," sebut seorang member WA Grup dalam percakapan.
"APH,NGO,PERS DLL, PEMDA,PEMPROV, Semuamya. Termasuk kita semua di group ini," ungkap member tersebut.
Di katakannya, oknum yang diduga kuat memodali PETI di desa Kayu Boko adalah seorang bernama JF. Namun Informasi ini belum dikonfirmasi secara independen.
Sampai detik ini lanjut dalam percakapan, tidak adanya
tindakan nyata
dari instutusi penyelenggara negara yang ada dinegri ini
yang mnyoroti secara tegas
PETI kayuboko.
"Kemarin sempat ada pertemuan antar FORKOPIMDA
rekomendasinya mau ditutup kata, Sampai detik ini tidak ada penutupan,"
tutur anggota WA grup Diskusi Membangun Parimo. *