infoselebes.com, Morowali - Pelatihan Pengolahan Buah Mangrove Menjadi Komoditas Jual resmi ditutup oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Faruk Djibran, SH., di Aula Mangrove Desa Matansala, Senin (27/06/2022). Pelatihan yang digelar selama 5 (lima) hari tersebut dipandu langsung oleh pemateri dari UMKM Griya Anyar Dewata Bali.
Pelatihan ini merupakan sinergitas yang dibangun antara Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali bersama PT IMIP dalam rangka merehabilitasi dan restorasi di wilayah pesisir maupun pulau-pulau kecil melalui pemulihan ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan serta pemanfaatan mangrove bagi Sumber Daya Manusia dalam peningkatan ekonomi warga pesisir.
Turut hadir di antaranya Ketua TP PKK Kabupaten Morowali, Ny. Asnoni Taslim, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Morowali, Dr. Hj. Marwani, M.Pd., Camat Bungku Tengah Wirda Rosanti, S.STP., M.PA., dan Perwakilan Manajemen PT IMIP, Emanuel Teweld.
Asisten II, Faruk Djibran menyebut kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Daerah untuk mewujudkan visi "Morowali yang Sejahtera Bersama". Menurutnya, pengolahan buah mangrove ini membantu masyarakat menemukan potensi nilai jual dari pemanfaatan Sumber Daya Alam yang melimpah di sekitarnya.
"Semoga hasil produksi ini menjadi salah satu ciri khas oleh-oleh Kabupaten Morowali dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya Desa Matansala dan Desa Tofuti dalam rangka mewujudkan Morowali yang sejahtera bersama," ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan program suntikan modal usaha 200 juta per desa yang setiap tahun dikucurkan oleh Pemda.
Program tersebut merupakan bantuan modal usaha yang diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan modal usaha guna meningkatkan ekonomi masyarakat desa serta menghidupkan usaha masyarakat yang mandiri.
Sementara itu, Camat Bungku Tengah, Wirda Rosanti menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Manajemen PT IMIP yang telah berkomitmen tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat Morowali melalui pelaksanaan pelatihan tersebut. Hal senada juga ia sampaikan kepada para narasumber hebat yang telah membimbing dan mendampingi peserta sehingga mampu menghasilkan produk-produk unggulan dari pengolahan buah mangrove.
"Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan, bimbingan dan pendampingan dari Manajemen PT IMIP. Mudah-mudahan silaturahmi dan kerjasama yang baik ini terus berlanjut. Jangan bosan untuk membimbing kami dalam pengembangan produk kami, insyaAllah kedepannya ini dapat menggerakkan ekonomi masyarakat kami menjadi lebih baik," jelasnya.
Ia juga mengucapakan terimaksih kepada para narasumber yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi semua. Hal tersebut melampaui ekspektasi. Dimana sebelumnya hanya bisa menghasilkan produk makanan ternyata justru lebih dari hal itu.
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Manajemen PT IMIP, Emanuel Teweld, mengungkapkan bahwa pihaknya meyakini kegiatan ini akan memiliki manfaat jangka panjang khususnya dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia menyebut pihaknya akan terus memberikan pendampingan dalam pengembangan produk tersebut hingga menjadi komoditas jual.
"Hari ini kita sepertinya akan menambahkan satu produk unggulan khas Morowali yang berbasis mangrove. Kami senang, kami bangga dan puas apa yang kita lakukan melalui pelatihan ini hasilnya sangat luarbiasa. Selebihnya kita akan terus konsultasikan, kekurangannya apa, bagaimana arah pemasarannya dan seterusnya nanti akan didiskusikan bersama," ujarnya.
Pelatihan tersebut mengikutsertakan 40 orang peserta yang berasal dari TP PKK warga pesisir Kecamatan Bungku Tengah yaitu Desa Matansala dan Desa Tofuti. Total sebanyak 20 jenis produk dihasilkan dalam pelatihan tersebut di antaranya kain batik, sabun, sirup, teh, keripik, stick, lulur, kopi, dodol, topi, tas, sepatu, dompet, totebag dan lain sebagainya.