Info Donggala - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Donggala menggelar Pelatihan Dasar (PD) bagi Kader DP3 salah satunya guna memerangi kampanye SARA dan Hoax.
Madih 3 tahun lagi Pilkada serentak digelar tetapi KPU sudah mengantisipasi salah satu problematika penyelenggaraan Pilkada dengan menyiapkan sejumlah kader DP3 di Desa yang sadar akan bahaya kampanye SARA dan Hoax.
Dimana Kabupaten Donggala dan Kota adalah pilot Project pembentukkan Kader DP3 di Sulawesi Tengah (Sulteng) salah satunya di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, adalah salah satu desa percontohan dimana ada sebanyak 25 kader desa yang sedang digembleng.
Demikian dikatakan Ketua KPU Donggala, M. Unggul saat disela-sela pelatihan kader DP3 dalam memerangi Kampanye SARA dan Berita Bohong (Hoax-red).
"Tujuannya adalah melakukan penyadaran di masyarakat soal penyelenggaraan Pilkada dan Pemilu yang demokratis tanpa ada kampanye hitam," ujar mantan Dosen IAIN Palu ini.
Sementara itu Kepala Perwakilan Ombudsman, H Sofyan Farid Lembah sebagai salah satu pemateri menekankan potensi dan bahaya serta dampak Kampanye SARA bagi kehidupan berpolitik di Sulteng.
"Semua pihak harus mempunyai persepsi yang sama akan bahaya yang satu ini. Kader DP3 harus menjadi pelopor bagi upaya pencegahan kampanye ini," bebernya.
Tentunya bagi penyelenggara harus ada sikap tegas pencegahan masih dan penindakan cepat dalam penanggulangan kampanye SARA agar tidak dinilai maladministrasi.
Lebih jauh ditambahkannya, belajar dari pengalaman konflik Poso adalah proses pembelajaran yang tidak boleh dilupakan.
"Kita harus selangkah lagi lebih maju dalam menyiapkan demokrasi yang bermartabat," pinta Sofyan Farid Lembah.
"Tentunya upaya KPU Donggala tentunya harus didukung oleh Ombudsman, menutup keterangan di sela pelatihan.
Sementara itu Jumlah Kader DP3 sebanyak 25 orang di bagi berdasarkan segmen diantaranya, Segmen perempuan, Segmen pemiih pemula, Segmen agama, Segmen disabiltas serta Segmen tokoh.SFL/Abu Bakar